Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mengumumkan kolaborasi strategis dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Kemitraan ini tidak hanya untuk memperkuat penyediaan nutrisi di Indonesia, tetapi juga membawa inovasi syariah ke dalam sektor kesehatan, dengan target menjangkau masyarakat rentan seperti anak-anak dan ibu hamil di seluruh pelosok negeri.
BSI dan BGN resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang menandai langkah awal kolaborasi yang bertujuan memperkuat akses masyarakat terhadap gizi yang aman dan berkualitas. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menegaskan komitmen BSI untuk mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas gizi, terutama bagi kelompok rentan.
“BSI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui,” ungkap Hery di The Langham, SCBD, Jakarta, Kamis (7/11).
BSI berencana memperluas kolaborasi ini dengan memanfaatkan layanan dan produk perbankan syariah inovatif. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang mendukung misi BGN dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sekaligus mempercepat adopsi digitalisasi perbankan di lingkungan Badan Gizi Nasional. Hery menambahkan, “BSI siap berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan mengakselerasi adopsi layanan digitalisasi perbankan syariah di lingkungan Badan Gizi Nasional. Kami akan membangun ekosistem terpadu yang memungkinkan pengelolaan layanan perbankan syariah secara menyeluruh dan efisien.”
Sementara itu, Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyambut baik kolaborasi ini, terutama terkait pelaksanaan program makanan bergizi gratis yang akan diluncurkan Januari 2025. “Kemitraan dengan BSI adalah langkah penting dalam mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis yang akan dimulai pada Januari 2025. Kami berharap kerja sama ini akan membawa dampak positif yang signifikan dalam upaya pemenuhan gizi nasional,” ujarnya.
Program makan bergizi gratis merupakan salah satu langkah konkret pemerintah melalui Kementerian BUMN, BSI, dan BGN untuk memastikan seluruh masyarakat, terutama yang berada di wilayah terpencil, mendapatkan akses makanan yang aman dan bergizi. Menteri BUMN Erick Thohir bahkan telah bertemu dengan Dadan untuk membahas akselerasi program ini, termasuk rencana mendirikan Satuan Pelayanan (SP) Gizi di beberapa wilayah yang ditargetkan dapat melayani hingga 3.000 orang.
Selain sebagai penyedia solusi perbankan, BSI juga ingin berperan sebagai katalisator untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Melalui pendekatan yang komprehensif ini, BSI tak hanya berperan sebagai mitra finansial, tetapi juga sebagai pendukung misi gizi nasional yang diusung oleh BGN.
Acara penandatanganan ini juga dihadiri Wakil Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, Direktur Retail Banking BSI, Harry Gusti Utama, dan Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna. Dari pihak BGN, hadir Deputi Bidang Promosi & Kerja Sama, Nyoto Suwignyo, dan Deputi Bidang Sistem Tata Kelola, Tigor Pangaribuan.
Kemitraan antara lembaga keuangan syariah dan institusi pemerintah seperti BGN ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak kolaborasi strategis yang dapat membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. ■