PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) menunjukkan kinerja yang solid hingga kuartal ketiga 2024, dengan pencapaian berbagai milestone penting dalam menyediakan solusi keuangan yang komprehensif bagi nasabah. OCBC melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 25% secara year-on-year (YoY), didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 10% YoY dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan.
“Bank kami semakin tangguh dan terus mencatatkan pertumbuhan yang konsisten,” ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC, Kamis (31/10).
“Pertumbuhan aset sebesar 16% dan dana pihak ketiga sebesar 8% mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap OCBC,” tambahnya.
OCBC juga berhasil menjaga kualitas kredit. Kredit bermasalah (NPL) dan Loan at Risk (LaR) masing-masing turun 0,1% dan 0,2%, sehingga NPL menjadi 1,8% dan LaR menjadi 5,6%. Kredit ritel tumbuh sebesar Rp10,6 triliun atau 21% YoY, sementara kredit perbankan bisnis naik Rp6,4 triliun atau 7% YoY. Return on Equity (ROE) bank juga meningkat menjadi 13,9%, dan likuiditas bank tetap kuat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 259,5%, jauh di atas ketentuan regulator.
Per 30 September 2024, OCBC telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp35,54 triliun, dengan 45,3% di antaranya berbentuk sustainability-linked loan dan green financing. Transaksi melalui kanal digital juga melonjak, dengan pertumbuhan transaksi e-channel sebesar 58% YoY. Pengguna internet banking dan mobile banking individu naik 30% YoY, sementara pengguna mobile untuk nasabah korporasi dan volume transaksinya masing-masing meningkat 30% dan 64% YoY.
“Penurunan suku bunga BI baru-baru ini membuka ruang untuk akselerasi pertumbuhan kredit, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambah Parwati. “Dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian, OCBC berkomitmen mendukung aspirasi nasabah baik individu maupun bisnis.”
Sepanjang kuartal ketiga 2024, OCBC mencapai pencapaian penting untuk memperkuat layanannya. Pada 1 September, penggabungan dengan PT Bank Commonwealth resmi berlaku setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga nasabah Bank Commonwealth kini menjadi bagian dari OCBC. Bank juga terus mendorong inisiatif #FinanciallyFit untuk generasi muda dan #BeraniNaikLevel bagi UMKM. Pada Agustus lalu, OCBC merilis OCBC Financial Fitness Index ke-4 dan Business Fitness Index ke-2 hasil kerja sama dengan NielsenIQ Indonesia, yang memberikan wawasan mengenai perilaku finansial individu dan UMKM.
OCBC terus menghadirkan layanan finansial komprehensif melalui Nyala dan Nyala Bisnis, serta menyediakan berbagai materi edukasi di RuangMenyala.com, yang dapat diakses oleh masyarakat umum. ■