Citi luncurkan ‘Citi Digital Bill’, solusi digital terintegrasi untuk transaksi cepat

- 29 Oktober 2024 - 08:34

Citi memperkenalkan solusi digital bill discounting terbarunya yang dirancang untuk memudahkan pengguna memonetisasi piutang hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Solusi bernama Citi Digital Bill (CDB) ini kini tersedia bagi klien Citi di AS, Inggris, dan Irlandia, dengan rencana ekspansi ke lebih banyak negara pada 2024, tergantung persetujuan yang diperlukan.

“Peluncuran Citi Digital Bill merupakan terobosan besar dalam pembiayaan perdagangan, menggeser praktik lama berbasis kertas dan tanda tangan basah dalam diskon tagihan,” ujar Sanjeev Ganjoo, Kepala Global Pembiayaan Piutang Perdagangan di Citi Services seperti dikutip PYMNTS.com.

CDB mengintegrasikan alur digital ke dalam platform keuangan piutang Citi, CitiDirect, sehingga menjadi alternatif inovatif untuk metode tradisional tagihan berbasis kertas (Bill of Exchange/BoE). Solusi ini memungkinkan pihak-pihak terkait—penjual, pembeli, dan Citi—untuk menandatangani, menerima, mendukung, dan mendanai tagihan digital langsung di CitiDirect.

Kehadiran Citi Digital Bill memberikan transparansi dan kejelasan lebih bagi penjual dan pembeli, memberikan kemudahan transaksi yang lebih cepat dan aman. “Citi Digital Bill adalah bukti pendekatan digital-first kami dalam meningkatkan solusi pembiayaan perdagangan,” tambah Ganjoo.

Perkembangan pembiayaan perdagangan kini melampaui sekadar instrumen finansial tunggal dan beralih ke ekosistem terintegrasi yang mencakup pinjaman perdagangan, diskon tagihan, pembiayaan rantai pasokan, serta layanan tambahan seperti letter of credit, jaminan kinerja, dan koleksi dokumen.

Perubahan ini mendorong seluruh sektor perdagangan meninggalkan transaksi tunai dan cek kertas menuju metode pembayaran yang lebih cepat. Biswarup Chatterjee, Kepala Kemitraan dan Inovasi di Citi Services, menyampaikan bahwa peluang Citi terletak pada pembuatan layanan mikro berbasis data, kecerdasan buatan, konektivitas API, dan tokenisasi.

“Kami berada di tengah-tengah rantai transaksi yang lebih besar,” ujar Chatterjee. “Dalam beberapa kasus, kami menjadi tempat pertemuan sentral bagi kedua pihak untuk menyelesaikan transaksi. Di kasus lain, kami berada di tengah, di mana diperlukan lembaga keuangan lain untuk menyelesaikan transaksi.” ■

Comments are closed.