Dengan legasi yang telah berlangsung hampir 80 tahun, KBank telah berkembang menjadi pemimpin regional dalam perbankan digital, yang dikenal akan inovasi yang berfokus pada pelanggan, serta komitmennya terhadap pertumbuhan berkelanjutan.
“Sebagai bank regional terkemuka dengan keahlian teknologi, KBank bangga akan legasi yang telah kami bangun, mulai dari portofolio keuangan yang kuat hingga komitmen terhadap keberlanjutan. Aplikasi K PLUS yang kini digunakan oleh lebih dari 24 juta pengguna regional, juga telah memberikan dampak transformatif. Komitmen kami terhadap inklusi keuangan akan memastikan layanan perbankan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan mengintegrasikan inovasi terkini dan praktik berkelanjutan, KBank siap mendorong pengembangan sektor keuangan di seluruh kawasan MEA+3 dengan tetap fokus untuk menciptakan nilai berkelanjutan bagi mitra, bisnis, dan konsumen,” kata Pipit Aneaknithi, President of KBank.
Memperkuat konektivitas MEA+3 dengan Bank Maspion
Strategi pertumbuhan regional KBank berfokus pada pasar MEA+3 (negara anggota ASEAN, China, Jepang dan Korea Selatan). Kawasan ini, yang memiliki potensi sumber daya manusia dan tenaga kerja yang besar, serta kelas menengah yang terus berkembang, menciptakan peluang besar bagi KBank untuk memanfaatkan keahliannya dalam teknologi dan sustainability. Dengan jaringan luas lebih dari 70 mitra keuangan di 13 negara, KBank memiliki misi untuk mendorong kolaborasi lintas batas dan memperkuat hubungan ekonomi di kawasan MEA+3. Selain Indonesia, jejak regional KBank juga mencakup China, Vietnam, Kamboja dan Laos.
“KBank berkomitmen untuk menjadi Regional Bank of Choice. Investasi kami di Bank Maspion menegaskan dedikasi kami untuk memperluas kemitraan regional, memberikan layanan keuangan terbaik yang mampu memberdayakan bisnis dan perdagangan lintas negara, sembari turut memperkuat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia dan Thailand,” lanjut Pipit Aneaknithi.
Indonesia merupakan salah satu negara unggulan di kawasan MEA+3 berkat capaian pertumbuhan ekonomi yang solid dan inflasi yang terkendali. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7-5% pada 2024, didorong oleh peningkatan konsumsi publik dan investasi. Pada periode 2024-2025, inflasi diperkirakan sebesar 2,5%, dengan nilai tukar rupiah yang stabil. Hal ini diharapkan dapat mendukung pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
Selama satu dekade terakhir, KBank telah berinvestasi di Bank Maspion, meningkatkan statusnya dari KBMI I menjadi KBMI II. Sejak 2017, KBank telah menjadi mitra strategis Bank Maspion dengan kepemilikan saham sebesar 9,99%. KBank kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Bank Maspion dengan kepemilikan 67,5% pada 2022. Tahun lalu, KBank kembali menyuntikkan tambahan Rp3,5 triliun yang meningkatkan kepemilikan saham menjadi 84,55%.
Akuisisi KBank membuka jalan bagi Bank Maspion untuk mengakselerasi pertumbuhan dan memperkuat posisinya sebagai lembaga keuangan terkemuka di Indonesia. Hingga kuartal kedua tahun 2024, total ekuitas Bank Maspion telah mencapai Rp6,8 triliun, menjadikannya salah satu dari jajaran 30 bank terbesar di Indonesia. Hal ini menunjukkan peningkatan kekuatan pasar Bank Maspion.
“Kami melihat masa depan yang cerah bagi Bank Maspion. Dengan tambahan modal, kami berkomitmen untuk mencapai status KBMI 3 pada 2027 dan memposisikan Bank Maspion di antara 20 bank terbesar di Indonesia serta memperkuat komitmen kami terhadap pertumbuhan dan inovasi di sektor perbankan,” kata Kasemsri Charoensiddhi, Direktur Utama Bank Maspion.
Visi masa mendatang
KBank percaya pada potensi pertumbuhan Indonesia dan bertekad untuk memainkan peran penting dalam meningkatkan sektor perbankan dengan menawarkan produk dan layanan berkualitas bagi bisnis dan individu. Sebagai pemegang saham terbesar Bank Maspion, KBank berkomitmen untuk mendukung industri perbankan Indonesia pada empat area utama.
Pertama, KBank berkomitmen untuk menyediakan kredit untukmendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini, industri perbankan hanya membiayai sekitar 34% dari PDB. Dengan demikian, masih banyak ruang pembiayaan tersisa yang dapat diisi oleh KBank dan Bank Maspion untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
KBank juga akan meningkatkan pembiayaan UMKM untuk mendorong tercapainya inklusi keuangan yang lebih luas. Menurut temuan International Finance Corporation (IFC), Indonesia diperkirakan membutuhkan tambahan pendanaan UMKM sebesar Rp3.300 triliun sampai dengan 2026. KBank, dengan pengalamannya dalam pembiayaan UMKM di Thailand, akan mendukung perluasan pembiayaan UMKM Indonesia.
KBank akan turut memperkuat pembiayaan perdagangan regional dengan memanfaatkan jaringan regionalnya untuk mendukung bisnis Indonesia dalam perdagangan internasional dengan mitra MEA+3, khususnya China—mitra dagang terbesar Indonesia.
Lebih lanjut, KBank akan mempercepat transformasi digital melalui keberhasilannya dalam digitalisasi, dengan teknologi seperti K PLUS, AI, dan blockchain untuk memodernisasi sektor perbankan Indonesia. Infrastruktur transactional banking KBank yang dilengkapi dengan aplikasi mobile dan solusi inovatif dapat turut meningkatkan peluang cross-selling. Aplikasi K PLUS, yang dikembangkan oleh KBTG, anak perusahaan KBank, meraih penghargaan sebagai Best Mobile Banking Service di ajang The Asian Banker International Excellence in Retail Financial Services Awards for Asia Pasifik pada 2021 dan 2023-2024.
Bank Maspion tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan membangun hubungan jangka panjang demi meningkatkan kualitas serta ketersediaan layanan. Bank Maspion juga berupaya menyediakan rangkaian produk dan layanan yang komprehensif, guna memenuhi permintaan yang terus meningkat. Selain itu, Bank Maspion akan terus berinovasi dalam menciptakan solusi keuangan inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang terus berkembang.
Sejak 2007, KBank berfokus pada peningkatan layanan keuangan melalui teknologi dengan mendirikan KBTG untuk mendukung penawaran digital. KBTG terus memimpin inovasi di kawasan MEA+3 dengan memanfaatkan teknologi termutakhir dan menempatkan pelanggan sebagai pusat dari setiap inisiatifnya. Langkah ini menjadi upaya untuk mendorong inklusi keuangan serta memperkuat posisi KBank sebagai pemimpin dalam ekosistem keuangan MEA+3.
Selain itu, KBank terus bertransformasi menjadi Bank of Sustainability dengan menitikberatkan tiga solusi utama: solusi hijau, pembiayaan hijau, dan layanan di luar perbankan. Sebagai pelopor produk perbankan hijau yang mendukung investasi ramah lingkungan, KBank bertekad mencapai net-zero emissions dalam operasionalnya dan mengalokasikan 100-200 miliar baht (setara Rp46 hingga 92 triliun) untuk pembiayaan berkelanjutan pada 2030. KBank juga terlibat aktif dalam pengembangan inisiatif untuk membantu nasabah bertransisi menuju net-zero economy, memperkuat perannya sebagai pendorong utama pertumbuhan berkelanjutan regional.
Hingga saat ini, KBank telah berhasil mendorong transformasi signifikan di Bank Maspion dengan fokus pada lima pilar, yang meliputi strategi, sumber daya manusia, proses, teknologi, dan branding. KBank berkomitmen untuk terus mengawal transformasi Bank Maspion menjadi bank yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan bisnis yang dinamis dengan inovasi dan pengembangan. ■