Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya perlambatan penyaluran kredit perbankan selama dua bulan berturut-turut, yakni mulai Agustus hingga September 2024 lalu. Pada September 2024 lalu, kredit perbankan tumbuh sebesar 10,85% year on year (yoy) pada September 2024. Pertumbuhan ini menandai perlambatan selama dua bulan beruntun yang dimulai pada Agustus.
“Pertumbuhan kredit pada September 2024 tetap kuat, mencapai 10,85% (yoy),” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (16/10).
Namun, kata dia, bila dibandingkan dengan kredit perbankan tumbuh tinggi pada Juli 2024 sebesar 12,40% (yoy), pertumbuhan mulai melambat pada Agustus 2024 menjadi sebesar 11,40% (yoy) dan kembali tertahan di level 10,85% pada September 2024.
Menurut Perry, pertumbuhan kredit itu masih cukup kuat. Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dan dukungan KLM Bank Indonesia.
Hingga minggu kedua Oktober 2024, Bank Indonesia telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp 256,5 triliun kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp 119 triliun, bank BUSN sebesar Rp110,2 triliun, BPD sebesar Rp24,6 triliun, dan KCBA sebesar Rp2,7 triliun.
“Insentif KLM tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas, yaitu Hilirisasi Minerba dan Pangan, UMKM, Sektor Otomotif, Perdagangan dan Listrik, Gas dan Air (LGA), serta sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” demikian Perry.
Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja usaha korporasi yang terjaga. Secara sektoral, pertumbuhan kredit pada mayoritas sektor ekonomi tetap kuat, terutama pada sektor Jasa Dunia Usaha, Perdagangan, Industri, Pertambangan, dan Pengangkutan.
Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit konsumsi, dan kredit investasi, masing-masing sebesar 10,01% (yoy), 10,88% (yoy), dan 12,26% (yoy) pada September 2024. Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 11,37% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 5,04% (yoy), membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Ke depan, pertumbuhan kredit 2024 diprediksi tetap berada pada level 10%-12%. ■