SEJALAN dengan rencana transformasi merek yang telah disetujui pemilik saham, PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) melakukan perubahan nama perseroan menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk.
Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, perubahan nama ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Kamis (29/8).
“Perubahan nama perseroan ini menandai transformasi Bank BTPN untuk merespons dinamika pasar dan portofolio yang terus berkembang. Kami harap Bank BTPN dapat memperkuat posisi di pasar domestik dan menegaskan relevansi Perseroan bagi segmentasi yang lebih luas melalui layanan keuangan yang komprehensif dan inovatif di seluruh lini bisnis,” kata Henoch.
Lebih lanjut dia mengatakan, transformasi merek yang disetujui oleh RUPSLB ini mencerminkan sinergi yang lebih kuat antara Bank BTPN dengan induk usaha. Sebelumnya, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk telah merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada 2019.
“Langkah ini juga menegaskan identitas Bank BTPN sebagai bank universal yang menawarkan layanan terbaik bagi nasabah,” tuturnya.
Meski terdapat transformasi merek, lanjut Henoch, Bank BTPN dan pemegang saham tetap berkomitmen untuk berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian Indonesia melalui beragam inisiatif.
“Kami akan terus melakukan pengembangan potensi bisnis dan mempertahankan pembiayaan pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ekonomi berkelanjutan, peningkatan kapabilitas digital lewat Jenius, serta program daya untuk meningkatkan kapabilitas nasabah dan masyarakat luas,” ujarnya.
Selain itu, RUPSLB juga menyetujui penunjukkan Marita Alisjahbana sebagai Komisaris Independen Bank BTPN. Kehadirannya untuk memperkuat pengawasan di bidang manajemen risiko dan praktik tata kelola Perseroan.
Marita Alisjahbana adalah salah satu ahli manajemen risiko senior yang telah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun di dunia perbankan. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Risiko Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority.
“Pengangkatan Marita Alisjahbana sejalan dengan komitmen Bank BTPN untuk selalu mematuhi standar dan kebijakan yang berlaku serta memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan nasabah,” kata Henoch.
Bank BTPN mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2024. Ini terlihat dari kinerja intermediasi, di mana perseroan mampu menyalurkan kredit Rp176,2 triliun, atau tumbuh 19% year on year (yoy). Sedangkan pendapatan bunga bersih juga naik 17% menjadi hampir Rp7 triliun.
Di sisi lain, saldo current account & saving account (CASA) tercatat meningkat sebesar 29% yoy menjadi Rp48,1 triliun pada akhir Juni 2024, dan deposito naik 1% yoy menjadi Rp70,9 triliun, sehingga rasio CASA turut meningkat menjadi 40,4% per akhir Juni 2024.
Dengan demikian, total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11% yoy menjadi hampir Rp119,0 triliun pada akhir Juni 2024. Sementara, dari sisi aset bank juga meningkat 22% yoy menjadi Rp235,8 triliun. ■