Lebih dari 300 rekening Bank OCBC yang diduga terkait dengan aktivitas penipuan (scam) telah dibekukan oleh pihak berwenang, dan lebih dari Sin$1,8 juta disita pihak lepolisian
Polisi, dalam sebuah pernyataan pada 20 Agustus, seperti diberitakan The Straits Times, mengatakan petugas dari Pusat Anti-Penipuan bekerja sama dengan Bank OCBC dari Mei hingga Agustus 2024untuk melaksanakan operasi gabungan dengan tujuan menyingkirkan para kurir uang.
Polisi mengatakan mereka mengamati peningkatan aktivitas mencurigakan di rekening bank lokal yang dibuka oleh orang asing. Rekening bank ini digunakan sebagai saluran untuk menerima hasil penipuan dan menyembunyikan sumber dana yang sebenarnya. Begitulah cara sindikat penipuan melakukan aktivitas keuangan ilegal seperti pencucian uang, dan membuat pelacakan dan pengaturan aliran dana menjadi tantangan.
Dengan meningkatnya aktivitas mencurigakan, polisi bekerja sama dengan OCBC menggunakan model analisis data bank dan alat deteksi jaringan untuk mengidentifikasi transaksi dan rekening bank yang mengikuti pola yang mirip dengan pengiriman uang lewat kurir.
Selama operasi gabungan, polisi dan staf OCBC berhasil mengidentifikasi dan membekukan lebih dari 300 rekening bank yang menunjukkan transaksi dan aktivitas mencurigakan. Lebih dari Sib$1,8 juta, diyakini dana terlarang yang ditransfer masuk dan keluar rekening oleh penipu, disita.
Mereka yang terbukti bersalah membantu seseorang mempertahankan manfaat dari perilaku kriminal dapat dipenjara hingga tiga tahun, denda hingga Sin$50.000, atau keduanya.
Mereka yang terbukti bersalah atas pengungkapan kode akses yang tidak sah dapat dipenjara hingga tiga tahun, denda hingga Sin$10.000, atau keduanya.
Pada tahun 2023, terdapat 46.563 kasus penipuan yang dilaporkan , jumlah tertinggi sejak polisi mulai melacak kasus tersebut pada tahun 2016. Angka ini 46,8% lebih tinggi dibandingkan dengan 31.728 kasus pada tahun 2022. Pada tahun yang sama, korban penipuan di Singapura kehilangan Sin$651,8 juta.
Operasi yang ditujukan untuk menyasar kurir uang itu dilakukan oleh bank dan petugas dari Pusat Anti Penipuan dari bulan Mei hingga Agustus.
Nasabah bank raksasa Singapura, OCBC telah tertipu sebesar SinS$12,8 juta atau setara Rp148,70 miliar. Polisi menerima lebih dari 768 laporan penipuan phising dari pemegang rekening Bank OCBC, antara 8 Desember 2021 hingga 19 Januari 2022.
Pelakunya adalah Jovan Soh Jun Yan, seorang anak muda berusia 21 tahun, bersama sejumlah anak muda lainnya. Soh mengaku bersalah menjadi bagian dari kelompok kejahatan terorganisir. Ia memberikan rekening bank kepada orang tak dikenal untuk tindakan kriminal dan serta tindakan “menghalangi keadilan”. ■