Standard Chartered Bank menggandeng SeaMoney melalui SpayLater membidik penyaluran kredit melalui layanan beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL) dengan volume transaksi mencapai US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun hingga akhir tahun 2024.
Cluster Chief Executive Officer, Indonesia and ASEAN Markets, Standard Chartered Rino Donosepoetro mengatakan, dengan kerja sama ini SCB menghadirkan tambahan pilihan pembiayaan bagi para konsumen di Indonesia.
Kemitraan ini sudah berlangsung bersama PT Commerce Finance yang berada di bawah naungan grup SeaMoney melalui SPayLater, sebuah layanan BNPL yang tersedia bagi para pengguna Shopee di Indonesia.
“Kemitraan tersebut bertujuan untuk mendukung ekosistem keuangan yang lebih inklusif serta memperluas layanan finansial bagi kelompok masyarakat Indonesia yang belum terlayani dengan baik. Ini sekaligus mencerminkan optimisme Standard Chartered terhadap potensi pertumbuhan perekonomian Indonesia, yang didukung oleh pertumbuhan PDB yang stabil dan diperkirakan melampaui 5%, demografi generasi muda yang cukup besar, adaptasi aspek digital yang cepat, serta daya belanja konsumen (consumer spending) yang kuat,” ujarnya, Kamis (15/8).
Sejak awal peluncuran kemitraan (soft launch) pada Februari 2024 lalu, SCB telah menyalurkan kredit senilai hampir US$100 juta untuk memfasilitasi hampir 6 juta transaksi BNPL bagi kurang lebih 2 juta pengguna Shopee. SCB menargetkan untuk meningkatkan volume transaksi tersebut sebesar dua kali lipat pada akhir tahun 2024, yang artinya dapat mencapai US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun.
Sementara itu, Direktur Utama PT Commerce Finance, Winson Winata menjelaskan, kemitraan dengan Standard Chartered memperluas layanan BNPL di Indonesia. Ini merupakan sebuah langkah penting dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Hal tersebut sejalan dengan misi kami yang selalu berupaya untuk meningkatkan ekosistem finansial yang inklusif. Melalui kemitraan ini, kami berharap dapat membuka akses solusi keuangan yang lebih lengkap dan mudah bagi lebih banyak masyarakat Indonesia,” kata Winson. ■