Konsisten dalam pengelolaan risiko dan penerapan prinsip berkelanjutan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan ASEAN Risk Champion Award 2024 dalam acara ASEAN Risk Awards 2024 (ARA) di Thailand.
BTN tercatat menjadi satu-satunya bank di ASEAN yang meraih penghargaan di kategori ASEAN Risk Champion Award.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan saat ini perseroan tengah mengarah menjadi bank yang modern, kekinian, serta adaptif dengan perkembangan jaman. Adanya penghargaan ASEAN Risk Champion Award 2024, lanjut Nixon, merupakan pengakuan dari dunia internasional atas keunggulan BTN sebagai organisasi yang adatif, inovatif, juga tetap resilien karena ditopang penerapan manajemen risiko yang kuat.
“BTN merasa bangga dan berterima kasih atas penghargaan ini, yang membuktikan keandalan strategi manajemen risiko terintegrasi yang kami terapkan di semua lini. Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas dalam pengelolaan bisnis, termasuk di antaranya dalam produk dan layanan kami kepada para nasabah,” ujar Nixon.
BTN meraih penghargaan tersebut setelah melalui proses penjurian ketat oleh dewan juri ASEAN Risk Awards 2024 yang terdiri dari para pakar independen di berbagai industri dan disiplin ilmu. Penilaian menggunakan dua kriteria, yakni umum dan spesifik. Dalam penilaian umum, dewan juri melihat bagaimana konsep strategi sebuah institusi, seperti apa eksekusinya dan sebesar apa dampak atau manfaat yang diciptakan oleh institusi tersebut.
Dalam penilaian spesifik, BTN secara khusus dinilai dengan kriteria ASEAN Risk Champion Award, yakni keberhasilan perseroan dalam mengimplementasikan prinsip manajemen risiko terintegrasi yang terbukti dapat menciptakan nilai tambah dan perlindungan bagi organisasinya.
Nixon menjelaskan, BTN meyakini bahwa manajemen risiko merupakan komponen vital dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. BTN menerapkan kerangka kerja untuk tata kelola (governance), risiko (risk), dan kepatuhan (compliance) atau GRC Framework secara komprehensif di semua lini bisnisnya.
Di antara kerangka kerja tersebut yakni tata kelola di bidang IT Cyber dan Digital serta Sustainability Finance dan ESG Framework yang fokus pada lingkungan (Environment), sosial atau masyarakat (Social), dan tata kelola perusahaan (Governance), sesuai dengan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).
“Selama beberapa tahun ke belakang, BTN telah melakukan transformasi di berbagai aspek bisnisnya dalam rangka menjadikan bank ini sebagai bank yang lebih modern dan dapat menjawab kebutuhan nasabah di masa kini maupun masa depan. Sebab itu, perseroan mengambil langkah perubahan internal ke arah yang lebih baik, termasuk dalam hal penguatan manajemen risiko,” pungkas Nixon.
Adapun, penghargaan ASEAN Risk Awards 2024 diadakan sejak 2016 oleh Enterprise Risk Management Academy (ERMA), sebuah lembaga sertifikasi manajemen risiko di Singapura, untuk mendorong penguatan dunia usaha di kawasan ASEAN. Pada 2024, ASEAN Risk Awards mengusung tema “The ASEAN Sustainability”, yang memberikan pengakuan terhadap organisasi, perusahaan, dan individu atas kontribusi nyata mereka terhadap mitigasi risiko terkait lingkungan hidup dan praktik-praktik keberlanjutan di Asia Tenggara. ■