Kejar pertumbuhan bisnis wealth management, DBS Indonesia perluas produk investasi

- 23 Juli 2024 - 18:34

PT Bank DBS Indonesia tahun ini menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) untuk bisnis wealth management tumbuh double digit.

Melfrida Gultom, Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia mengatakan, target itu sejalan dengan outlook ekonomi global maupun nasional yang menunjukkan sinyal positif.

“Dilihat dengan indikasi-indikasi perekonomian, baik itu sinyal terkait inflasi ataupun suku bunga, justru saya rasa kita semua optimis di semester kedua. Makanya kami percaya bahwa kita akan double digit growth,” ujarnya awal pekan ini.

Menueut dia, segmen wealth management diyakini juga akan lebih berkembang ke depannya. Ini tak lepas dari jumlah masyarakat dengan jumlah nominal simpanan Rp500 juta ke atas di Indonesia tercatat terus meningkat.

“Semakin banyak orang punya dana Rp30 juta ke atas, semakin banyak pula orang-orang yang punya Rp500 juta ke atas. Jadi saya sih sangat optimis bisnis wealth management ini akan umbuh,” katanya.

Untuk mengejar pertumbuhan itu, Bank DBS Indonesia terus memperluas ragam akses produk investasi yang ditawarkan kepada nasabah. Produk investasi yang dikeluarkan tentunya disesuaikan dengan peluang dan tantangan pasar.

“Ketika mau keluarin produk, kita memasukan unsur-unsur opportunity dan challenges. Jadi kita kurasi lagi produk yang mau kita keluarin. Kita bisa keluarin produk tematik, atau khusus,” ujarnya.

Produk investasi yang kini mulai diminati sekaligus potensial adalah yang berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). Berdasarkan laporan berjudul “Asset and Wealth Management Revolution 2022” oleh PwC, AUM berorientasi ESG di Asia Pasifik dicanangkan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat atau mencapai US$3,3 triliun pada 2026 mendatang.

Sementara itu, Head of Segmentation & Liabilities PT Bank DBS Indonesia Natalina Syahbana mengatakan setiap segmen nasabah Bank DBS Indonesia memiliki kebutuhan dan engagement yang berbeda-beda.

“Nasabah “digibank by DBS” misalnya didominasi oleh kelompok muda yang berusia antara 20-30 tahun. Kalau nasabah “Treasures” rata-rata berasal dari kelompok usia 40 tahun ke atas dan “Treasures Private Client” berasal dari kelompok usia di atas 50 tahun,” tukasnya.

Adapun total dana kelolaan yang telah dihimpun Bank DBS Indonesia saat ini memiliki kontribusi 50%-75% terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK). Sepanjang 2023, total DPK Bank DBS Indonesia tercatat Rp84,27 triliun. Raihan DPK tersebut melonjak 16,64% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp72,25 triliun. ■

Comments are closed.