Bisnis pembiayaan logam mulia PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) per April 2024 menunjukkan lonjakan signifikan dimana penyaluran pembiayaan produk Gadai Emas dan Cicil Emas mencapai Rp 8,05 triliun atau tumbuh 30,50% year on year.
Menurut Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis emas, BSI menerapkan beberapa strategi kunci.
“Salah satunya adalah memperluas jaringan pemasaran melalui kerja sama dengan BSI Agen,” katanya, Jumat (7/6).
Menurut dia, BSI Agen menjangkau masyarakat lebih luas lagi. Selain itu, BSI juga bekerjasama dengan toko emas di berbagai daerah, dengan total 39 toko emas yang kini bermitra dengan BSI. Sedangkan di tingkat nasional, kerja sama dengan PT Aneka Tambang (ANTAM) juga terus ditingkatkan.
“BSI menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan bisnis emas sepanjang 2024, termasuk memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI di seluruh Indonesia dan menyediakan layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas, dan gadai emas,” katanya.
Tak hanya itu, BSI juga menawarkan produk cicil emas dengan margin yang kompetitif serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal lima tahun.
Untuk mengantisipasi maraknya kasus emas palsu, BSI telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi risiko. Pegawai BSI yang menangani pembiayaan emas dibekali dengan keahlian khusus dalam menaksir emas, serta terdapat ketentuan ketat untuk mencegah masuknya emas palsu ke dalam sistem pembiayaan BSI.
“Keamanan pembiayaan emas di BSI merupakan prioritas kami, dan kami memastikan bahwa setiap transaksi berjalan dengan aman dan terpercaya,” tegas Anton.
Dengan berbagai langkah strategis dan mitigasi risiko yang dilakukan, BSI optimistis dapat terus memperkuat posisinya sebagai bank syariah terdepan dalam bisnis pembiayaan emas. Selain itu senantiasa memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan sektor keuangan syariah di Indonesia. ■