Dikepung paylater, bank masih yakin bisnis kartu kredit tetap tumbuh

- 3 Juni 2024 - 20:23

BIsnis kartu kredit dalam beberapa tahun belakangan ini mendapat lawan yang cukup berat, yakni bisnis paylater alias buy now pay later (BNPL). Namun, beberapa bank masih meyakini bahwa bisnis kartu kredit akan tetap tumbuh.

Salah satunya adalah Bank Mandiri terus gencar dalam menawarkan kartu kredit karena yakin ‘uang plastik’ ini punya pangsa pasar tersendiri.

SVP Credit Cards Group Bank Mandiri Erin Young bilang, bisnis kartu kredit masih potensial bagi perbankan asalkan strateginya tepar. Nah, Bank Mandiri terus menjalankan bisnis kartu kreditnya dengan strategi mengikuti kebutuhan nasabah.

“Kalau kita bicara kartu kredit dengan paylater, itu sebenarnya segmen yang berbeda, kalau kartu kredit itu bisa dibilang affluent atau mapan, sementara paylater itu lebih lower,” ujarnya akhir pekan lalu.

Menurut dia, kartu kredit dan paylater bukan merupakan persaingan bisnis, sebab kedua produk tersebut memiliki segmen yang berbeda. Pertumbuhan paylater sudah ada sejak beberapa tahun lalu dan kartu kredit terus growing. Segmen kartu kredit selalu terbentuk.

Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia, nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp33,11 triliun per Februari 2024, naik 6,13% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun lalu Rp31,2 triliun.

Kenaikan tidak hanya tidak terjadi nilai transaksi, tapi juga pada volume transaksi kartu kredit yang tumbuh 16,76% menjadi 34,08 juta transaksi yoy dari sebelumnya 29,19 juta transaksi.

Di balik pertumbuhan volume dan transaksi, jumlah kartu kredit yang beredar tidak banyak mengalami perubahan. Hingga Februari 2024, jumlah kartu kredit di Indonesia mencapai 17,94 juta tidak berbeda jauh dari posisi yang sama tahun lalu sebanyak 17,29 juta.

Sementara di bulan April 2024, nominal transaksi digital banking mencapai Rp5.340,9 triliun atau tumbuh 19,0% sementara transaksi kartu debit & ATM turun 12,4% (yoy) dan transaksi kartu kredit tumbuh 11,67% menjadi Rp 34,39 triliun.

Tahun lalu sejumlah bank asing menjual lini bisnis kartu kreditnya di Indonesia. Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) misalnya, menjual lini bisnis consumer banking, termasuk kartu kredit mereka di Indonesia kepada PT Bank UOB Indonesia.

Kemudian Standard Chartered Bank Indonesia juga telah menuntaskan penjualan dan pengalihan sejumlah portofolio bisnis konsumernya seperti kartu kredit ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ■

Comments are closed.