PT Bank KEB Hana Indonesia atau Hana Bank menambah plafon fasilitas channeling dengan limit kredit sebesar Rp700 miliar kepada Kredivo.
Presiden Direktur Hana Bank Jong Jin Park mengatakan, pihaknya melihat Kredivo memiliki prospek bisnis serta fundamental yang kuat dalam memberikan akses kredit yang fleksibel dan aman untuk masyarakat di Indonesia.
“Dari situ kami memutuskan kembali menyalurkan fasilitas channeling tahap kedua. Langkah ini sebagai bagian dari strategi kami dalam memperluas inklusi keuangan, khususnya bagi masyarakat yang sulit dijangkau oleh produk kredit perbankan dan berorientasi pada kebutuhan nasabah,” ujarnya, Kamis (30/5).
Menurut dia, penyaluran fasilitas channeling kali ini merupakan kerja sama lanjutan setelah Hana Bank pertama kali menyalurkan channeling kepada Kredivo dengan limit kredit sebesar Rp300 miliar pada 2022.
Peningkatan limit kredit channeling ini mencerminkan komitmen dari kedua belah pihak untuk berkolaborasi dalam memperluas akses kredit yang mudah dan inklusif kepada masyarakat, terutama di kota-kota tier-2 dan tier-3.
Penyaluran kredit Hana Bank menunjukkan tren positif, dengan penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 0,75% per Maret 2024. Jumlah ini tercatat masih di bawah rata-rata industri. Sementara itu, penyaluran kredit Hana Bank di kuartal I/2024 mencapai Rp35,20 triliun atau naik 12,82% secara year-on-year dari kuartal I/2023 yang mencapai Rp31,20 triliun.
Co-Founder dan Presiden Direktur Kredivo Indonesia, Umang Rustagi mengatakan, kepercayaan ini sekaligus menegaskan posisi strategis Kredivo sebagai mitra pilihan dari lembaga-lembaga keuangan terdepan.
“Fasilitas channeling ini akan kami optimalkan untuk memperluas jangkauan Kredivo, terutama yang berada di kota-kota tier-2 dan tier-3 serta memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat membantu kami dalam mencapai visi besar Kredivo untuk melayani puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.
Untuk mendukung fitur layanannya, Kredivo juga konsisten menerapkan matriks manajemen risiko melalui AI-enabled real-time decisioning yang mampu menganalisis skor kredit, melakukan verifikasi data, hingga memprediksi potensi gagal bayar oleh calon pengguna dengan lebih akurat dan cepat.
Kredivo akan terus berinovasi untuk menghadirkan fitur layanan Paylater yang relevan dengan kebutuhan masyarakat seperti tenor 24 bulan dengan limit hingga Rp50 juta.
Hal ini seiring dengan industri Paylater yang masih dianggap menjanjikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan outstanding piutang pembiayaan Paylater per Maret 2024 tercatat berjumlah Rp6,13 triliun atau meningkat sebesar 23,9% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. ■