BANK INDONESIA (BI) mengatakan Ant Grop, perusahaan asal China yang mengoperasikan Alipay+ secara reami belum mengajukan izin untuk mengoperasikan Alipay+ di Indonesia.
Deputi Gubernur Bank Sentral Filianingsih Hendarta memgatakan belum ada permintaan formal dari Alipay ke Bank Indonesia.
“Tapi biasanya pemohon bisa meminta pertemuan pra-konsultatif,” katanya, Rabu (24/4).
Sebelumnya, Ant Group asal Tiongkok saat ini disebut-sebut tengah terlibat dalam pembicaraan serius dengan pemerintah Indonesia untuk meluncurkan Alipay+. Saat ini, Ant Group sedang mengurus persyaratan sesuai regulasi Bank Indonesia dan kebutuhan bekerja sama dengan mitra lokal supaya Alipay+ bisa cepat digunakan di Indonesia.
Ant Group, sebelumnya dikenal sebagai Ant Financial, adalah perusahaan afiliasi dari konglomerat China, Alibaba Group. Aliplay+ yang dimiliki grup ini merupakan platform pembayaran seluler terbesar di dunia.
Alipay+ melayani lebih dari 1,3 miliar pengguna dan 80 juta pedagang, dengan total volume pembayaran mencapai lebih dari US$16 triliun pada Juni 2020.
Peng Yang, CEO grup bisnis internasional Ant Group, seperti dikutip Reuters mengatakan, perusahaannya sedang mencari panduan dari Bank Indonesia untuk beroperasi di Indonesia, dan ia berharap Alipay+ dapat diluncurkan tahun ini. Namun hingga kini belum ada penjelasan dari pihak Bank Indonesia.
”Kami membutuhkan petunjuk dari Bank Indonesia untuk mengoperasikan Alipay+, solusi pembayaran lintas batas negara. Sejauh ini, diskusi berjalan lancar. Kami harap seluruh proses bisa cepat sehingga kami bisa membawa banyak dompet elektronik internasional, seperti dari China, Jepang, Korea Selatan, dan negara kawasan ASEAN lain, ke Indonesia,” ujarnya.
Peng Yang pada Jumat (19/4) telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.
Diluncurkan pada tahun 2020, Alipay+ menyediakan layanan dan alat teknologi untuk pedagang dan dompet elektronik global yang memungkinkan Alipay+ menawarkan kepada penggunanya kemampuan untuk melakukan pembayaran di pasar luar negeri dengan dompet elektronik lokal mereka.
Mengutip wikipedia, Alipay [kemudian menjadi Alipay+] adalah sistem pembayaran bergerak daring dan m-commerce pihak ketiga, didirikan di Hangzhou, Republik Rakyat Tiongkok, pada Februari 2004 oleh Alibaba Group dan pendirinya Jack Ma. Pada 2015, Alipay memindahkan kantor pusatnya ke Pudong, Shanghai, meskipun perusahaan induknya, Ant Financial tetap berbasis di Hangzhou.
Alipay secara konseptual mirip dengan Apple Pay, We Chat Pay, karena berbeda dengan metode pembayaran kartu yang konvensional seperti kartu debit dan kartu kredit. Meskipun pengguna menerima pemberitahuan cepat dari transaksi yang dilakukan, ada perbedaan utama dengan sistem pembayaran lain seperti Venmo, anak perusahaan Paypal dan Zelle, jaringan pembayaran yang dimiliki bank-bank utama Amerika Serikat, yaitu transfer dana antar-rekanan tidak cepat. Waktu penyelesaian tergantung pada metode pembayaran yang dipilih oleh pengguna, dana dapat ditransfer dalam hitungan detik atau menit.
Alipay mengklaim bekerja sama dengan lebih dari 65 lembaga keuangan termasuk Visa dan MasterCard untuk menyediakan layanan pembayaran untuk Taobao dan Tmall yang menaungi lebih dari 460.000 usaha daring dan penduduk lokal Tiongkok. Alipay berfungsi di ponsel pintar dengan aplikasi Alipay Wallet.
Pembayaran berbasis kode QR digunakan dalam pembayaran toko lokal. Aplikasi Alipay juga menyediakan fitur-fitur seperti pembayaran tagihan kartu kredit, manajemen rekening bank, transfer P2P, isi ulang ponsel prabayar, pembelian tiket bus dan kereta, pesanan makanan, naik kendaraan, pemilihan asuransi, dan penyimpanan dokumen identifikasi digital. Alipay juga memungkinkan check-out daring di sebagian besar situs web berbasis Cina seperti Taobao dan Tmall. ■