PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin Syariah) membukukan pembiayaan outstanding naik lebih dari 125% di akhir tahun 2023 dibandingkan 2022.
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/4) mengatakan, pembiayaan tersebut meliputi pembiayaan multiguna dan kendaraan bermotor untuk nasabah ritel, pembiayaan modal kerja dan investasi untuk nasabah UMKM dan korporasi, serta invoice financing.
“Secara total, disbursement Bank Aladin Syariah sepanjang tahun 2023 telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp8,6 triliun. Pembiayaan yang kami salurkan masih mayoritas dari ekosistem mitra-mitra Bank Aladin Syariah sehingga kualitas penyaluran pembiayaan seluruhnya lancar terlihat dari non-performing financing (NPF) Bank Aladin Syariah masih nol persen,” ujarnnya.
Menurut dia, selain dari sisi pembiayaan, Bank Aladin Syariah juga mencatat pertumbuhan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik lebih dari 300% dibandingkan akhir tahun 2022.
Pertumbuhan DPK tersebut berasal dari nasabah ritel dan korporasi. Dana murah atau current account saving account (CASA) juga meningkat bertahap melalui akuisisi payroll dan peningkatan use case dari fitur bill payment, donasi, serta “tarsetun” (tarik setor tunai) di outlet-outlet Alfamart.
Bank juga mencatat, aplikasi Bank Aladin Syariah telah diunduh lebih dari 5,2 juta kali pada akhir tahun 2023. Perseroan menyebutkan bahwa pertumbuhan tersebut tidak lepas dari konsistensi Bank Aladin Syariah untuk mengedepankan inovasi serta kolaborasi ekosistem digital bersama Alfamart dan integrasi yang baik untuk mengimplementasikan strategi O2O (offline-to-online).
Untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, katanya, Bank Aladin Syariah konsisten mengembangkan fitur-fitur layanan perbankan dimana produk Bank yang terkini adalah Banking as a Service (BaaS).
“BaaS ini diluncurkan guna menunjang ekosistem bersama mitra strategis yaitu Alfamart melalui aplikasi Alfagift.”
Sementara dari sisi aset, Bank Aladin Syariah membukukan aset yang mencapai Rp7,1 triliun pada akhir Desember 2023. Angka ini tumbuh sebesar hampir 50% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,7 triliun pada Desember 2022.
Lebih lanjut Dyota mengatakan, Bank Aladin Syariah berfokus untuk terus membangun infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemampuan perbankan digital serta pertumbuhan yang didorong oleh terobosan-terobosan baru dan selalu mengedepankan prinsip syariah.
Perseroan juga menyampaikan komitmennya untuk menjadi bank yang dekat dengan keseharian masyarakat. Dengan strategi yang dijalankan, perseroan meyakini Bank Aladin Syariah akan terus bertumbuh dengan cepat dan berkelanjutan dengan tetap mengedepankan prinsip good corporate governance. ■