PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencanangkan pertumbuhan pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) sebesar Rp5,3 triliun pada tahun 2024.
SEVP Retail Banking Muamalat Dedy Suryadi Dharmawan mengatakan, pihaknya optimistis kemungkinan tercapainya target tersebut jika mempertimbangkan rekening perumahan. . Permintaan di Indonesia masih besar. Selain itu, kesenjangan kebutuhan tempat tinggal atau order book masih cukup tinggi.
“Strategi bisnis kami tetap fokus pada segmen personal retail dimana KPR akan menjadi salah satu kontribusi utamanya. Dalam keterangan resminya, Kamis (15/2), ia mengatakan, “Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan bisnis KPR sebesar dua digit, dengan tujuan segera meningkatkan pemesanan tujuh kali lipat dibandingkan pencapaian tahun lalu.”
Baca Juga: Pendapatan komisi tumbuh double digit, laba Bank Muamalat naik 65,6%
Melanjutkan pertumbuhan di tahun 2023, di tahun ini Bank Muamalat akan menjalankan sejumlah strategi untuk menggenjot pertumbuhan bisnis KPR. Salah satunya melalui program pricing khusus spesial hijrah fixed long tenor yang memberikan kepastian pembayaran angsuran selama tenor hingga 15 tahun.
Selain itu, ada program marjin berjenjang mulai setara 3,88% efektif untuk pembelian rumah baru dari pengembang rekanan Bank Muamalat dan take over dari bank lain.
Pionir bank syariah di Tanah Air ini juga merilis program KPR Hijrah Baitullah yang menawarkan pembiayaan kepemilikan rumah, sekaligus memperoleh kesempatan berangkat untuk beribadah haji atau umrah sekeluarga.
Penguatan strategi lainnya untuk melakukan optimalisasi penjualan KPR adalah dengan memperbanyak rekanan pengembang dan agen properti. Bank Muamalat juga akan memaksimalkan penjualan melalui telesales dan Branch Sales Officer (BSO). ■