Layanan BI-Fast untuk kebutuhan transfer antar bank semakin diminati nasabah. Jumlah transaksi yang terus meningkat ini mendorong perbankan percaya diri untuk mematok target tinggi untuk penggunaan layanan ini di tahun 2024.
Jika mengacu pada proyeksi Bank Indonesia (BI), layanan BI Fast diperkirakan mampu tumbuh hingga 74% secara tahunan. Di mana, nilai transaksinya diproyeksikan bisa mencapai Rp9.971 triliun.
Optimisme tinggi terhadap layanan yang bisa membuat biaya transfer antar bank ini lebih murah juga terjadi di beberapa bank. Salah satunya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menargetkan transaksi BI-Fast bisa tumbuh 70% hingga 75% di tahun depan.
Baca Juga: Keren, nilai transaksi BI Fast di BNI tumbuh lebih dari 900%!
Bukan tanpa alasan, Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi bilang transaksi BI Fast pada Livin by Mandiri sampai dengan November 2023 saja sudah tumbuh hampir 70% YoY serta nilai transaksi tumbuh hampir 60% YoY.
“Mencapai lebih dari 375 juta transaksi dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1.000 Triliun,” ujar Thomas, akhir pekan lalu.
Ia melihat tren transaksi transfer BI Fast tahun 2024 akan semakin meningkat dibandingkan di tahun 2023 apalagi Bank Indonesia akan menambahkan fitur baru BI Fast berupa bulk transfer, direct debit dan request for payment.
Selain itu di 2024, nasabah Livin by Mandiri akan semakin bertambah seiring dengan semakin bertambahnya fitur dan banyaknya promo yang diberikan Bank Mandiri jika bertransaksi di Livin by Mandiri sehingga potensi peningkatan transaksi transfer menggunakan BI Fast akan meningkat.
“Dengan makin bertambahnya fitur BI-Fast, makin meningkat pula transaksi nasabah menggunakan fitur ini,” ujarnya.
Sementara itu, Chief of Network & Digital Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk Budiman Tanjung mengungkapkan bahwa transaksi BI Fast di tahun depan diproyeksikan mampu tumbuh di kisaran 30% hingga 35%.
Ia bilang pihaknya akan secara aktif mendukung pengembangan BI-Fast dan ke depannya akan mengembangkan fitur-fitur terbaru. CIMB Niaga akan terus berpartisipasi dalam inisiatif BI-Fast dari Bank Indonesia.
“Pada 2024, kami akan meluncurkan BI-Fast tahap 2, yang salah satu fiturnya yaitu menagih atau meminta pembayaran,” ujarnya.
Budiman mencatat dalam tiga bulan terakhir, yaitu September 2023 hingga November 2023, tercatat rata-rata hampir 2 juta transaksi BI-Fast per bulannya dilakukan lewat seluruh kanal pembayaran di CIMB Niaga. Rata-rata nilainya mencapai Rp10 triliun per bulan.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F. Haryn juga optimistis jumlah transaksi BI Fast akan terus meningkat sejalan dengan diimplementasikannya BI Fast di sejumlah kanal BCA. Hanya saja, ia tak menyebutkan target pertumbuhannya.
Berdasarkan catatannya, sepanjang sebelas bulan pertama tahun 2023, transaksi BI Fast yang diproses oleh BCA tercatat sekitar 964 juta, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2.833 triliun.
“Kami akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan, dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki,” ujarnya. ■
Transaksi BI Fast di Bank Mandiri naik 70%! - digitalbank.id