PT BANK HSBC INDONESIA mengungkapkan selama 2023 pihaknya menyiapkan dana tak kurang dari US$2 miliar untuk pengembangan teknologi digital, khususnya di bidang global payment.
Managing Director HSBC Wholesale Banking Riko Tasmaya mengatakan disrupsi digital menjadi tantangan industri perbankan saat ini. Untuk mengimbangi disrupsi itu, HSBC terus melakukan inovasi mengembangkan teknologi perbankan digitalnya.
“Secara keseluruhan, HSBC menyiapkan dana tidakkurang dari US$2 miliar untuk mengembangkan perbankan digital khususnya di bidang global payment pada 2023. Itu berkembang terus setiap tahun, terus berubah dan bertambah, So far, yang untuk global payment ada US$2 miliar investasinya,” ujarnya
Dia mengatakan hal itu pada acara HSBC Innovation Forum ‘Embracing Digital Disruption in Financial Services and Banking’ di Hotel The Langham, Jakarta, Selasa (21/11).
Baca juga: HSBC Indonesia kucurkan pembiayaan hijau US$10,3 juta ke Euroasiatic
Menurut dia, besaran angka ini hanya diperuntukkan bagi sisi global payment, belum termasuk berbagai inovasi perbankan digital lainnya yang terus berkembang sangat pesat. “Sangat signifikan. Belum lagi kita ngomongin artificial intelegence (AI), digital face recognition, dan lainnya.”
Lebih lanjut dia mengatakan saat pandemi Covid-19, arah perkembangan teknologi digital dunia semakin dinamis. Industri perbankan digital juga dihadapi sejumlah tantangan dengan kemunculan berbagai aplikasi berbasis fintech dan e-commerce.
“Maka dari itu, agar bisa mengimbangi perkembangan ini, perbankan perlu terus berinovasi. Kita melihat setelah pandemi banyak sekali transaksi digital yang coming into the marketplace, jadi tidak hanya di perbankan tapi juga di real sector. Mulai dari transaksi digital, payment cashless dan segala macem. Jadi semakin lama dari situ kita lihat juga supply chain, optimisasi dari cashflow, treasury trends, hingga digital connection accross geografi semua berubah,” tuturnya.
Baca juga: Traveling ke luar negeri jadi gaya hidup nasabah tajir, HSBC upgrade layanan premiernya
Jadi, tambah Riko, perbankan seperti ditantang dapat memberikan solusi-solusi digital untuk mengakomodir semua perkembangan digital yang terjadi di industri perbankan. “Hal terpenting bagi HSBC adalah bagaimana mengerti kebutuhan klien dan mengakomodir solusi-solusi bagi klien. HSBC kemudian memberi berbagai produk-produk solutif yang mengarahkan kliennya untuk ‘fit for the future’, khusunya dalam mengahadapi perkembangan di bidang pembayaran digital.”
Dia lantas menyebut Omni Collect HSBC, salah satu solusi digital HSBC untuk menangkap seluruh corporate payment yang ada di Indonesia. “Jadi semua transaksi perbankan yang ada di Indonesia di-capture oleh platform kami. Itu yang kami berikan kepada corporate clients kami sebagai solusi pembayaran global. Jadi mudah-mudahan kombinasi itu memberikan kontribusi bagi perkembangan industri perbankan Indonesia,” katanya.
Omni Collect HSBC, lanjut dia, berguna bagi klien corporate HSBC dengan bisnis FMCG, yang dalam transaksi pembayarannyan banyak berasal dari fash. Melalui platform HSBC tersebut, seluruh transaksi pembayaran akan terdata secara akurat dan menyeluruh. ■