digitalbank.id – PT Bank J Trust Indonesia Tbk (J Trust Bank) mengungkapkan hingga akhir tahun ini perseroan mengincar pertumbuhan kredit sebesar Rp5,5 triliun, sementara hingga posisi Agustus 2023 penyaluran kredit sudah menyentuh Rp3,46 triliun.
Direktur Bisnis J Trust Bank Widjaja Hendra mengatakan, tahun ini perseroan mengincar pertumbuhan kredit berkisar 20-25% secara year on year (yoy). Untuk mencapai target tersebut, perseroan melebarkan sayap untuk menggarap segmen baru. Mayoritas fokus kredit perseroan adalah ke segmen korporasi. Di samping itu, ada dua segmen lagi yang tengah digarap J Trust Bank yang dinilai memiliki prospek besar.
“Kami ingin membesarkan bisnis KPR (kredit pemilikan rumah), keunggulan kami dari bank lain kami punya tenor sampai 30 tahun,” katanya saat public expose di Jakarta, Jumat (15/9).
Baca juga: Tsumugu, jadi jurus jitu J Trust Bank pertahankan loyalitas nasabah
Menurut dia, tenor panjang tersebut akan memudahkan generasi muda yang ingin memiliki rumah pertamanya. Karena bisa lebih terjangkau dari sisi cicilan apabila bertenor panjang. “Perseroan mencatatkan disbursedment Rp25 miloar-Rp30 miliar untuk KPR. Ke depan diperkirakan penyalurannya akan lebih besar lagi.”
Selain KPR, J Trust juga ‘menjagokan’ kredit untuk pembelian alat berat yang berasal dari industri pertambangan dan perkebunan. Meskipun ada juga sektor infrastruktur untuk pembangunan. “Kami juga mendukung sektor industri terkait pertambangan, yaitu orang yang mau beli alat berat. Kami kerja sama dengan Kobelco, Komatsu untuk membiayai para pembeli alat berat,” demikian Widjaja.
Lebih lanjut dia mengatakan, kedua segmen tersebut yang baru digarap J Trust Bank mencatatkan pertumbuhan yang sudah positif. Per Agustus, portofolio untuk konsumer ini Rp 600 miliar dan alat berat Rp 460 miliar.
Baca juga: Rugi Rp445,4 miliar di 2021, J Trust Bank berhasil bukukan laba Rp86,6 miliar di 2022
Di samping itu, perseroan menyatakan kinerja keuangan perseroan yang positif masih mampu berlanjut tahun ini di mana laba bersih sebesar Rp 90,62 miliar per Juni 2023, atau meningkat 476,57% (yoy).
Katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp 21,70 triliun dari sebelumnya Rp 15,28 triliun atau tumbuh 42% (yoy). Sementara dana pihak ketiga (DPK) juga terlihat meningkat menjadi Rp 29,24 triliun dari Rp 20,18 triliun atau sebesar 44,87% (yoy) pada posisi kuartal II-2023 .
Perseroan juga mampu mencatatkan peningkatan dalam hal rentabilitas dimana hal ini terlihat dari rasio Return-nn-Equity (RoE) yang menjadi sebesar 5,75% pada posisi Kuartal II 2023 dari 1,45% pada posisi kuartal II-2022.
Di lain sisi, perseroan juga mampu melakukan efisiensi dengan baik dimana hal ini terlihat dari Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang terlihat menurun menjadi 92,94% pada posisi kuartal II-2023 membaik dari 99,32%.
“Kami senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian sehingga membuat rasio non-performing loan (NPL) bank pada kuartal II-2023 terus membaik, dengan NPL gross berada di level 1,62% dan NPL net di 1,18%,” kata Widjaja.
Baca juga: Bank Commonwealth, Amar Bank, KB Bukopin dan J Trust telah terkoneksi dengan BI-Fast
Mengenai permodalan, J Trust Bank didukung penuh oleh J Trust Co., Ltd. selaku pemegang saham pengendali, capital adequacy ratio (CAR) J Trust Bank tercatat sebesar 13,51% pada Juni 2023 dengan modal inti sebesar Rp3,17 triliun di mana tetap memenuhi Peraturan OJK No.12/POJK. 03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun.
“J Trust Bank terus menajamkan strategi binis salah satunya dengan meningkatkan ekspansi ke segmen bisnis, komersil, korporasi, dan ritel untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian,” tandas Widjaja. ■
J Trust Bank dan MMS Land sepakat kembangkan Crowne Plaza Labuan Bajo - digitalbank.id