digitalbank.id – DI Jaman yang serba cepat dan nirsentuh dewasa ini, mau tidak mau perbankan harus fokus melakukan transformasi digital agar tertinggal zaman. Dengan digitalisasi ini bank juga diharapkan bisa meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan.
Selain itu digitalisasi ini juga bisa memperkuat posisi bank dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar yang kompetitif.
Seperti yang dilakukan oleh Bank DKI, yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan dengan mengimplementasikan strategi yang berorientasi pada pertumbuhan dan inovasi, serta proses bisnis berbasis digital.
Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy mengungkapkan Bank DKI berhasil mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarahnya pada tahun 2022 dengan pertumbuhan sebesar 29,11% menjadi sebesar Rp 939,11 miliar.
Total aset Bank DKI juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp 78,88 triliun, didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 23,53% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,82% pada bulan Desember 2022 yang secara rata-rata berada di atas pertumbuhan industri perbankan nasional.
“Sedangkan posisi 31 Maret 2023, Aset tercapai Rp 79,93 Triliun dengan pertumbuhan kredit 24,68%, DPK tumbuh 16,27%, dan Laba Bersih Rp 233,20 miliar naik 17,77%,” kata dia dalam siaran pers, Selasa (13/6/2023).
Bank DKI meraih peringkat idAA outlook stabil periode 5 Juni 2023 – 1 Juni 2024 dari Pefindo, sebelumnya peringkat berada di level idAA- sejak 2018.
Peringkat ini mencerminkan dukungan yang kuat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku pemegang saham pengendali, posisi bisnis dan struktur permodalan yang sangat kuat.
Peningkatan peringkat menjadi idAA berdasarkan pencapaian Perseroan sebagaimana Laporan Keuangan Audited per 31 Desember 2022 dan per 31 Desember 2021.
Bank DKI dinyatakan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya.
Fidri mengatakan naiknya peringkat ini merefleksikan posisi bank daerah yang semakin kuat di industri perbankan serta menegaskan posisi Bank DKI sebagai Bank yang sehat dengan tingkat kesehatan 2 (sehat) berdasarkan hasil penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ■