digitalbank.id – GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi transaksi perbankan digital mencapai Rp64.000 triliun rupiah tahun ini. Perry Warjiyo menambahkan, prediksi tersebut sejalan dengan posisi Indonesia saat ini sebagai salah satu negara yang mengakselerasi kemajuan ekonomi keuangan digital.
“Layanan perbankan digital bisa mencapai lebih dari Rp 64.000 triliun baik transfer rekening maupun transaksi lainnya,” ujarnya saat pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Senin (5/8/2023).
Selain itu, BI memprediksi percepatan laju e-money akan tumbuh lebih cepat tahun ini mencapai Rp495 triliun dan e-commerce mencapai Rp533 triliun. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia telah berkomitmen sejak 2019 untuk menjadikan digitalisasi sistem pembayaran sebagai jantung ekonomi keuangan digital Indonesia.
Salah satu bentuk inovasinya, yakni peluncuran fitur BI-Fast yang saat ini dapat mencapai 1 miliar transaksi per hari. “Kita bangun konektivitas digital sebagai satu nusa digitalisasi keuangan Indonesia. Kita sudah launching BI-Fast yang sekarang sudah hampir 1 miliar transasksi per hari,” ujar Perry.
Untuk terus memacu digitalisasi keuangan, ke depan BI berkomitmen untuk mengembangkan konektivitas BI-Fast. Salah satunya, kata dia, BI-Fast akan disambungkan dengan gerbang pembayaran angsuran hingga infrastruktur pembayaran digital lainnya. “Kita juga dengan misi satu visi melakukan satu bahasa layanan pembayaran Indonesia dengan satu bahasa yakni QRIS yang tahun ini [diproyeksi tembus] 45 juta pengguna,” pungkasnya. ■