Peningkatan transaksi digital juga dialami oleh PT Bank Tabungan Negara. BTN menyebut, berdasarkan jumlah transaksi dan tren rata-rata bulanan, transaksi digital perbankan selama masa lebaran meningkat kurang lebih sebesar 19% dibandingkan momen bulan biasa.
Andi Nirwoto, Direktur IT & Digital Bank BTN meyakini, momen lebaran tahun ini transaksi digital lebih ramai dan aktivitasnya jauh lebih tinggi dibanding lebaran sebelumnya yakni pada pasca pandemi covid-19.
“Tentunya sejak kebijakan terbaru pemerintah untuk pasca pandemi dikeluarkan, masyarakat banyak yang memanfaatkannya untuk mudik lebaran ke kampung halaman, dan dari momen tersebut dapat dipastikan banyak masyarakat yang melakukan transaksi perbankan seperti transfer, pembelian/pembayaran melalui QRIS/EDC dan fitur pendukung lainnya,” ungkap Andi, Rabu (27/4).
Data perseroan menunjukkan bahwa transfer masih mendominasi transaksi e-banking dengan persentase lebih dari 50% baik melalui transfer Bifast maupun transfer online. Kemudian diikuti oleh transaksi pembelian sebesar 30% dan pembayaran sebesar 15%
Bank BTN pun terus berupaya mengembangkan fitur yang mempermudah transaksi nasabah baik dari sisi financial transaction seperti transfer, purchase/payment dan lainnya maupun non financial transaction dengan fitur split bill dan ecosystem.
“Dengan pengembangan fitur tersebut, BTN menargetkan peningkatan user pengguna BTN Mobile dan juga peningkatan transaksi dengan didukung program akuisisi serta transaksi e-channel yang menarik,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi juga menyampaikan, bahwa transaksi digital Bank BJB selama masa lebaran mengalami kenaikan mencapai 30% jika dibanding rata-rata transaksi harian, yang didorong dari transaksi transfer dan top up e-money. Kenaikan juga terjadi untuk transaksi menggunakan QRIS, yang mengalami kenaikan 208% yoy.
“Untuk transaksi QRIS jika dibandingkan bulan sebelumnya juga naik 26,5%, yang didorong dari belanja merchant dan donasi,” katanya. ■