CAR capai 33% di akhir 2022, Bank Sampoerna siap layani lebih banyak UMKM di 2023

- 1 April 2023 - 05:46

digitalbank.id – Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) selama 2022 tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp10,1 triliun atau meningkat 18,5% jika dibandingkan penyaluran kredit tahun sebelumnya.

Bank Sampoerna memiliki rasio tingkat kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 33% pada akhir 2022 dan menyatakan siap melayani lebih banyak UMKM di 2023.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, sekira 40% dari pinjaman yang diberikan adalah pinjaman usaha secara langsung ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kalau dihitung termasuk pinjaman multiguna yang diberikan ke UMKM dan ke institusi keuangan yang kemudian menyalurkannya ke UMKM, maka sekitar 62% pinjaman yang disalurkan dan dimanfaatkan oleh UMKM,” ujarnya, Jumat (31/3).

Hingga akhir tahun lalu, sekitar 300.000 unit usaha maupun perorangan, termasuk lebih dari 77.000 UMKM telah dilayani Bank Sampoerna. Jumlah ini meningkat 4 kali lipat, dibandingkan unit usaha dan perorangan yang dilayani pada satu tahun sebelumnya.

Adapun pertumbuhan pinjaman dicapai dengan tetap mempertahankan kualitas. Meski mengalami peningkatan, rasio pinjaman bermasalah (NPL) secara gross terhadap keseluruhan pinjaman dijaga pada tingkat 2,9%, meningkat tipis dari 2,7% pada akhir tahun 2021.

“Peningkatan rasio NPL ini kami nilai wajar mengingat kondisi perbankan terus berangsur normal dengan terlampauinya pinjaman yang berada pada periode restrukturisasi,” ujar Henky.

Per akhir tahun 2022, jumlah pinjaman yang direstrukturisasi berada pada tingkat 23,2%, jauh menurun dari 33,1% per akhir tahun sebelumnya.

Pada saat yang sama, kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit bagi UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi terkait Covid-19 telah diperpanjang oleh OJK hingga akhir 2024.

Hal ini dimanfaatkan secara konservatif oleh Bank Sampoerna melalui penurunan persentase kredit direstrukturisasi serta peningkatan beban penyisihan penurunan nilai kredit hingga 48,5%.

Sedangkan komitmen pemegang saham terealisasikan antara lain melalui peningkatan modal Bank Sampoerna menjadi lebih dari Rp3 triliun sejak Juni 2022 lalu.

Perseroan jugacberhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp10,4 triliun pada akhir tahun 2022. Nilai tersebut meningkat 10,3% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

“Bank Sampoerna memiliki rasio tingkat kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 33% pada akhir 2022 dan siap melayani lebih banyak UMKM di 2023 ini,” lanjutnya.

Dengan demikian, Bank Sampoerna berhasil membukukan laba bersih Rp26,8 miliar, turun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp86,20 miliar. Pendapatan laba tersebut diiringi dengan pendapatan bunga bersih yang sebesar Rp830,2 miliar atau meningkat 15,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

“Kenaikan ini terutama dicapai melalui penurunan beban bunga sebesar hampir 32,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp384,4 miliar,” demikian Henky. ■

Comments are closed.