Okki optimistis target penyaluran kredit melalui kantor cabang luar negeri bisa tercapai pada kuartal III/2023. Hal tersebut seiring dengan kondisi ekonomi yang masih resilient dan diproyeksikan tumbuh sebesar 5 persen, sehingga dapat mendukung geliat industri.
Okki mengatakan kantor cabang di luar negeri berfungsi dalam memperkuat kapabilitas bisnis internasional BNI. Selain itu, kantor cabang itu melayani masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri, serta menangkap peluang bisnis dari investasi asing langsung atau foreign direct investment. Kantor cabang luar negeri juga dinilai mampu mendukung pengembangan perdagangan dan ekonomi Indonesia, termasuk menjadi pintu gerbang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk go global.
BNI sendiri telah menyalurkan kredit berorientasi ekspor pada UMKM dan komersial Rp26,7 triliun pada tahun lalu. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan portofolio kredit berorientasi ekspor pada tahun lalu itu tumbuh 39,7 persen yoy. “Tahun ini upaya untuk memperkuat ekspor akan terus kami lanjutkan. Kami harap hal ini dapat membantu upaya pemerintah untuk melanjutkan tren positif pertumbuhan ekonomi di periode transisi endemi,” ujar Royke.(SAF)