digitalbank.id – SILICON Valley Bank (SVB) — salah satu bank terbesar di Amerika Serikat dilaporkan bangkrut pada Jumat (10/3/2023) pagi waktu setempat atau hanya dalam waktu 48 jam. Kejadian tersebut lantas menyulut kekhawatiran masyarakat apakah ini pertanda akan terulangnya kembali krisis pada 2008 silam? Wajar, kepanikan publik ini muncul dan bukan tanpa alasan, pasalnya SVB kolaps dalam waktu yang sangat singkat.
SVB resmi dinyatakan bangkrut usai gagal mengumpulkan dana tambahan sebesar US$2,25 miliar dalam 48 jam. Menurut laporan Reuters, tren kenaikan suku bunga agresif The Fed disinyalir menjadi faktor yang mendorong bangkrutnya SVB. Sejalan dengan hal tersebut, investor global menghadapi gejolak kekhawatiran akan kejadian lanjutan ke depan. Alhasil, penarikan dana besar-besaran tidak terelakkan.
“Para deposan menarik uang mereka secara tiba-tiba dan cepat sehingga bank bangkrut dan penurunan interday tidak dapat dihindari akibat penarikan besar-besaran itu,” kata Chief Executive Officer (CEO) Better Markets Dennis M. Kelleher.
Baca juga: Wah, 57 fintech boncos!
Terbaru, runtuhnya SVB membuat First Republic Bank (FRC.N) berada di bawah tekanan. Pasalnya harga saham First Republic Bank bahkan sempat tergerus 52 persen pada awal perdagangan waktu setempat Jumat (10/3/2023). Sebelumnya, manajemen First Republic Bank telah memastikan bahwa likuiditas dan simpanan mereka berada pada level yang terjaga. Pernyataan tersebut disampaikan guna meredam kekhawatiran investor akan efek domino dari bangkrutnya SVB.
Kendati demikian, langkah seribu yang diambil First Republic rupanya tidak berdampak banyak. Sejumlah nasabah First Republic pada Minggu (12/3/2023) dikabarkan berbondong-bondong mulai menarik dana simpanannya. Lantas, mengapa bangkrutnya SVB dapat berdampak sedemikian besar?
Silicon Valley Bank masuk ke dalam 16 besar bank terbesar di AS. Pada akhir 2022, SVB memiliki aset sebesar US$209 miliar ekuivalen Rp3.197,7 triliun (estimasi kurs Rp15.300 per dolar AS) dan sekitar US$$175,4 miliar atau Rp2.683,62 triliun dalam deposito. Silicon Valley Financial Group memiliki spesialisasi dalam pembiayaan startup dan penyedia manajemen kas serta kekayaan pribadi yang populer di AS. Dalam menjalankan bisnisnya, SVB memiliki jalinan erat terhadap sejumlah industri teknologi besar di AS.