digitalbank.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022. Tahun lalu bank ini berhasil menyalurkan kredit Rp198,75 triliun dan mengantongi laba bersih Rp5,09 triliun atau tumbuh 24,35% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan, di tengah pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia dari tantangan global, perseroan dapat menangkap peluang untuk mendorong pertumbuhan bank.
“Tahun ini kami akan fokus pada peningkatan basis nasabah ritel dan pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital, perbaikan kualitas aset, kontribusi pendapatan non-bunga, serta inovasi perbankan digital dengan teknologi terkini dan pilihan layanan yang luas untuk nasabah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (18/2).
Menurut dia, terdapat 5 pilar strategi CIMB Niaga termasuk program transformasi digital di seluruh segmen bisnis tetap menjadi prioritas strategis jangka panjang.
Dari sisi permodalan, CIMB Niaga masih kuat tercermin dari Capital adequacy ratio (CAR) di level 22,2% pada 2022. Sedangkan likuiditas perusahaan masih cukup longgar pada posisi 85,6% per 31 Desember 2022.
Sementara itu, total aset konsolidasian per 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp 307 triliun. Lani mengatakan, hal ini semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Sedangkan total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 227 triliun dengan rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) meningkat menjadi 63,6% pada 2022.
Lebih lanjut Lani mengatakan, hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk terus membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah, sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Adapun jumlah kredit dan pembiayaan Bank CIMB Niaga naik 9,4% yoy menjadi Rp 198,75 triliun. Nilai tersebut berasal dari pertumbuhan pada bisnis corporate banking yang naik 12,1% yoy. Sedangkan bisnis konsumer banking tumbuh 11,8% yoy.
Lebih lanjut, bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 7,0% yoy. Sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3% yoy, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).
“Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp 49,3 triliun (termasuk pembiayaan Salam) dan DPK sebesar Rp 39,5 triliun per 31 Desember 2022,” katanya. (HAN)