digitalbank.id – LAYANAN digital dan dana murah (current account savings account/CASA) ternyata punya hubungan sangat erat. Contoh nyatanya bisa kita lihat pada PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Bagi bank ini, upaya peningkatkan layanan digitalnya ternyata turut berdampak pada pertumbuhan dana murah yang dibukukan perusahaan pada 2022. Emiten berkode saham BNGA itu mencatat rasio CASA sebesar 63,6 persen pada 2022 atau tumbuh sekitar 230 basis points (bps) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Demikian disampaikan Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan. Dia mengatakan, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perusahaan sepanjang 2022 mencapai Rp227 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 63,6 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 61,3 persen.
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah, sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga. CIMB Niaga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan digital, khususnya super aplikasi digital OCTO Mobile. Bisnis Indonesia menobatkan OCTO Mobile sebagai Highly Impactful Digital Banking App pada 2022.
“Pada 2023, OCTO Mobile akan fokus untuk mengintegrasikan dan memperkenalkan teknologi serta keamanan terbaru, untuk meningkatkan kapabilitasnya sebagai digital super app. Kami akan menghadirkan transformasi yang signifikan dan menarik di OCTO Mobile,” kata Lani dalam siaran pers, Jumat (17/2/2023).
Lani menambahkan pada 2022 perusahaan mencetak laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp6,6 triliun, naik sebesar 26,7 persen year-on-year (YoY), dan menghasilkan earnings per share Rp202,2. Dia menuturkan laba tersebut menandakan bahwa di tengah pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia dari tantangan global, perusahaan berhasil menangkap peluang untuk mendorong pertumbuhan bank. Pertumbuhan positif tersebut akan terus dipertahankan pada tahun ini melalui 5 pilar, salah satunya digital. “Pada 2023, kami akan fokus pada peningkatan basis nasabah ritel dan pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital, perbaikan kualitas aset, kontribusi pendapatan non-bunga, serta inovasi perbankan digital dengan teknologi terkini dan pilihan layanan yang luas untuk nasabah,” kata Lani.
Sekadar informasi Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 22,2 persen dan 85,6 persen per 31 Desember 2022. Total aset konsolidasian per 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp307 triliun, yang makin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Jumlah kredit/pembiayaan naik 9,4 persen yoy menjadi Rp199 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking (12,1 persen yoy) dan Consumer Banking(11,8 persen yoy). Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 7 persen yoy, sementara kredit pPemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3 persen yoy, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).(SAF)