digitalbank.id – SEPANJANG tahun 2022, pendanaan untuk teknologi finansial atau financial technology (fintech) global yang termasuk di dalamnya peer– to–peer lending mengalami penurunan yang signifikan. Merosot sebesar 46,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Mengutip DataIndonesia.id pada Senin (30/1/2023), total pendanaan fintech secara global terealisasi sebesar US$75,2 miliar dengan 5.048 kesepakatan sepanjang tahun lalu. Total pendanaan tersebut turun 46,2 persen yoy dari sebelumnya US$139,8 miliar pada 2021.
Bila dihitung per kuartal, pendanaan fintech global juga terus mengalami penurunan sebesar 18 persen secara quarter-on-quarter (QoQ) menjadi US$10,7 miliar dengan 972 kesepakatan pada kuartal IV/2022.
Sebagai gambaran pendanaan sepanjang tahun lalu, fintech global sempat mencapai US$30,4 miliar dengan 1.562 kesepakatan pada kuartal I/2022. Lalu, pendanaan fintech global turun menjadi US$21,2 miliar dengan 1.313 kesepakatan pada kuartal II/2022 dan berlanjut turun menjadi US$13 miliar dengan 1.201 kesepakatan pada kuartal III/2022.
Berdasarkan laporan CB Insights bertajuk CB Insights Venture Report 2022, penurunan pendanaan fintech global sejalan dengan pengurangan pendanaan dari perusahaan modal ventura sepanjang 2022. Total pendanaan modal ventura secara global tercatat turun 34,98 persen yoy menjadi US$415,1 miliar pada tahun lalu.
Adapun jika dilihat dari wilayah, pendanaan fintech paling banyak dilakukan di Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun lalu. Rinciannya, total pendanaan di wilayah ini mencapai US$3,9 miliar dengan 342 kesepakatan. Lalu, diikuti oleh pendanaan fintech di Eropa yang mencapai US$2,8 miliar dengan 248 kesepakatan, serta Asia dengan total pendanaan fintech sebesar US$2,7 miliar dengan 228 kesepakatan pada 2022. Sementara itu, total pendanaan fintech global tertinggi terjadi pada 2021 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Nilainya mencapai US$139,8 miliar dengan 5.474 kesepakatan pada 2021.(SAF)