2022 back on track, BTN optimis jadi the best mortgage bank di Asia Tenggara pada 2025

- 11 Januari 2023 - 16:09

Pada akhir tahun 2022 lalu, Bank BTN berhasil menyelesaikan target bisnis dengan baik. BTN akan kembali pada masa kejayaannya dimana tahun 2022 akan ditutup dengan raihan kinerja terbaik dalam 10 tahun terakhir.

digitalbank.id – Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan di tengah dinamika makro ekonomi nasional dan global, serta kondisi Indonesia yang masih dalam tahap pemulihan Perekonomian Nasional pasca pandemi Covid-19 pada tahun 2022, BTN optimistis menyambut tahun 2023.

Menurut dia, pada akhir tahun 2022 lalu, Bank BTN berhasil menyelesaikan target bisnis dengan baik. BTN akan kembali pada masa kejayaannya dimana tahun 2022 akan ditutup dengan raihan kinerja terbaik dalam 10 tahun terakhir.

“Pencapaian itu menunjukkan ‘that we are back on track’. Kami akan menjaga pencapaian ini agar dapat sustain kedepan dengan terus melakukan evaluasi, perbaikan serta peningkatan layanan sehingga tujuan besar Bank BTN menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada Tahun 2025 dapat terwujud,” katanya dalam konferensi pers usai RUPSLB Bank BTN di Jakarta, Rabu (11/1).

Selain itu, demikian Haru, rights issue yang merupakan salah satu strategi inisiatif dari Bank BTN untuk meningkatkan kapasitas dalam menyalurkan kredit perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, telah berjalan lancar dengan tingginya jumlah permintaan yang masuk, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali.

“Saya mewakili seluruh jajaran Manajemen Bank BTN ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RI, pemegang saham publik dan stakeholder lainnya yang telah mendukung proses rights issue perseroan sehingga berjalan lancar dan sukses. Kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan,” tambahnya.

Bank BTN sebelumnya diberitakan ukses menggelar penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) untuk porsi pemegang saham publik mencapai sekitar 1,6 kali.

“Kami sangat bersyukur, proses rights issue Bank BTN berjalan lancar. Jumlah permintaan yang masuk juga sangat tinggi, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam keterangannya, Kamis (5/1).

Kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan (trust) yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan.

Menurut Haru, Bank BTN akan menjaga kepercayaan dari pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan antara lain dengan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800.000 unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.

Sebagai informasi, dalam aksi korporasi ini BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan harga pelaksanaan Rp1.200, BTN akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp4,13 triliun pasca aksi korporasi ini selesai. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.