digitalbank.id – LUAR BIASA pencapaian dan prestasi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di tahun 2022 ini. BSI menjadi emiten bank dengan nilai emisi rights issue terbesar sepanjang 2022 yakni Rp4,99 triliun. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga pekan kedua Desember 2022, dikutip Sabtu (31/12/2022), memperlihatkan nilai emisi BRIS melampaui PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), yang membidik nilai emisi Rp4,13 triliun atau terbesar kedua setelah BRIS.
Dalam aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) itu, BRIS menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,99 miliar saham baru seri B. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp1.000 per saham, sehingga dana yang diterima mencapai Rp5 triliun.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) selaku pemilik 50,83 persen saham BSI telah melaksanakan seluruh haknya. Adapun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dengan kepemilikan 24,85 persen saham melaksanakan sebagian haknya yang mencapai 500 juta saham.
Pengamat saham syariah Asep Muhammad Saepul Islam mengatakan suksesnya rights issue BRIS mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perseroan. Hal ini dinilai akan mendorong penguatan saham BRIS ke depan. Menurutnya, saat ini mulai terlihat pembalikan arah dari support kuat Rp1.075 hingga Rp1.095. Resisten kuat berikutnya terlihat pada pergerakan 200 harian yang berada di level Rp1.430 sampai dengan Rp1.440 per saham.
“Jika ini berhasil ditembus, kemungkinan akan menguji resisten berikutnya di Rp1670–Rp1.705,” ujar Asep atau akrab disapa Mang Samsi pada Kamis (29/12/2022). Dia menilai harga saham BRIS saat ini masih di bawah level harga wajar. Bila melihat dari sisi fundamental, harga wajar BRIS pada kisaran level Rp1.550 hingga Rp2.100. Jika diambil berdasarkan rata-rata, target harga analis berada di kisaran Rp1.838.
Sampai dengan penutupan perdagangan kemarin, Jumat (30/12/2022), saham BSI berada di level Rp1.290 per unit saham. Jumlah tersebut mencerminkan penurunan sebesar 23,91 persen sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (ytd). Rights issue BRIS telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan akan dilaksanakan selama lima hari kerja mulai pada 19–23 Desember 2022.
Sementara itu, Bank BTN menawarkan sebanyak-banyaknya 3,44 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp500. Jumlah ini mencapai 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dengan jumlah saham baru sebanyak 3,44 miliar ditambah dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.200 per saham, jumlah dana yang akan diterima BBTN akan mencapai Rp4,13 triliun. Periode perdagangan rights issue dimulai pada 28 Desember 2022 – 5 Januari 2023. Manajemen BBTN menjelaskan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari rights issue bakal dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan. Hal ini bertujuan meningkatkan penyaluran jumlah kredit atau pinjaman.