digitalbank.id – Riset BRI mengungkapkan sektor UMKM masih menunjukan pertumbuhan bisnis yang optimistis di tengah tantangan laju kenaikan kenaikan inflasi.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan UMKM punya multiplier effect yang kuat terhadap perekonomian Indonesia.
“BRI berkomitmen kan terus fokus menumbuhkembangkan UMKM di tengah kenaikan inflasi saat ini melalui pemberdayaan dan pembiayaan yang komprehensif,” katanya dalam keterangan tertulis Minggu (20/11).
Menurut dia. Sebanyak 60,51% PDB Indonesia disumbangkan dari sektor UMKM dan hal itu yang menjadi perhatian kami untuk menjaga UMKM dapat tetap tumbuh menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk inflasi. BRI terus mengalokasikan resources yang dimiliki untuk memberdayakan dan menumbuhkembangkan UMKM.
Lebih lanjut dia mengatakan pertumbuhan bisnis UMKM tecermin dari Indeks Bisnis UMKM Kuartal III-2022 yang dirilis oleh PT Bank Rakyat Indoenesia (Persero) Tbk.
Pertumbuhan positif bisnis UMKM kuartal III-2022 tergambar dari skor indeks bisnis UMKM yang berhasil meraih skor 103,2. Artinya, para pelaku UMKM masih dalam fase optimistis karena skor berada di atas level 100,0.
Survey ini sendiri melibatkan 7.090 responden UMKM yang tersebar disemua sektor ekonomi dan di 33 provinsi di Indonesia.
Lebih lanjut dia mengatakan sejumlah faktor menjadi penopang pertumbuhan bisnis UMKM pada kuartal III-2022. Pertama, Pandemi COVID-19 yang cenderung terkendali.
Kedua, kegiatan tatap muka, baik work from office (WFO) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang semakin meningkat.
Ketiga, kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditempuh Pemerintah pada Agustus 2022 berimplikasi positif terhadap tekanan inflasi dan daya beli masyarakat sehingga omzet pelaku UMKM masih mampu meningkat.
Kendati demikian, Indeks Bisnis UMKM pada kuartal III-2022 ini mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya dengan skor 109,4. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan volume penjualan pasca Idul Fitri dan kenaikan harga BBM bersubsidi pada September 2022. (HAN)