digitalbank.id – PT Bank BCA Syariah terus berbenah. Tahun ini BCA Syariah menargetkan penyaluran pembiayaan konsumen mencapai 5% dari total kredit.
Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan pihaknya akan mengandalkan pembiayaan emas dan pembiayaan KPR untuk mencapai tujuannya. “Pangsa konsumsi tahun lalu masih sekitar 2%. Sekarang 4% dan kita targetkan akhir tahun bisa mencapai 5%,” kata Pranata dalam workshop media di persawahan, Kamis (27/10).
Hingga September 2022, pembiayaan konsumer BCA Syariah tumbuh 144% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan didukung oleh pembiayaan dan pinjaman hipotek, naik 270% menjadi 300% tahun-ke-tahun.
Pranata mengatakan pihaknya akan memperkuat mobile dan internet banking untuk menggenjot pembiayaan konsumen tahun ini. Kedua, memaksimalkan sinergi dengan induk perusahaan melalui Layanan Bank Umum Syariah (LSBU) di banyak cabang BCA.
“Ke depannya, kami akan terus memperluas layanan LSBU kami untuk memenuhi kebutuhan nasabah seperti tarik tunai dan aplikasi pembiayaan konsumen.”
Ia mengatakan, hal itu dilakukan karena perseroan memiliki jangkauan terbatas 100 LSBU. Khususnya, layanan yang menerima simpanan Penyelenggaraan Ibadah Haji (LPS BPIH).
Menurut Pranata, saat ini BCA Syariah sedang merintis layanan setor-tarik untuk nasabah. Setelah itu, jika ada nasabah BCA atau nasabah baru yang ingin melakukan trading syariah, mereka bisa menggunakan cabang BCA.
Selain itu, fitur tambahan tersedia untuk Layanan Pembiayaan Emas dan Aplikasi Pembiayaan Konsumen. “Meningkatnya pembiayaan konsumen adalah salah satu area fokus kami di masa depan. Karena permintaan syariah masih tinggi. Kami melihat potensinya,” kata Pranata.
Hingga kuartal III 2022, anak usaha BCA ini membukukan laba sebesar Rp97 miliar, naik 49,7% year-on-year. Total dana yang disalurkan mencapai Rp7,4 triliun, meningkat 26,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 21% year-over-year. Adapun total aset meningkat 16% year-on-year.(SAF)