digitalbank.id – Ditopang pertumbuhan kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berhasil membukukan laba bersih yang mencapai Rp1,05 triliun per akhir Agustus 2022. Pencapaian tersebut meningkat 3,43% secara tahunan (year on year/yoy).
Dirut Bank Jatim Busrul Iman mengatakan berdasarkan kinerja Agustus 2022, aset Bank Jatim tercatat sebesar Rp100,93 triliun atau tumbuh 5,74%. Bank Jatim juga terus mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 5,24% (yoy) atau sebesar Rp45,04 triliun.
“Pendapatan bunga mencapai Rp4,5 triliun naik 5,07% (yoy), dan beban bunga turun 2,24% (yoy). Dengan demikian, pencapaian bunga bersih naik 8,32% (yoy) dan dilanjutkan laba bersih naik 3,43% mencapai Rp 1 triliun,” ujarnya dalam Public Expose Live 2022 pekan ini.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mengalami kontraksi selama pandemi yang telah berjalan kurang lebih dua tahun. Namun, Indonesia berhasil keluar dari keadaan tersebut dan mulai mengalami pertumbuhan. Pada masa pasca pandemi, perseroan terus menunjukkan kinerja yang positif dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan tertinggi kredit ada di UMKM, ini peluang kami ke depan dan jadi potensi kami di Jawa Timur. Kredit kami masih rendah belum bisa menangkap permintaan di market dengan baik dan kami akan upayakan dengan penyaluran kredit,” katanya.
Lebih lanjut Busrul mengatakan, pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi yaitu tumbuh 16,09% (yoy) atau tercatat Rp5,53 triliun. Diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial yang tumbuh 4,73% atau tercatat Rp11,42 triliun dan kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 3,54% atau tercatat Rp28,09 triliun.
Perseroan juga mencatat, dari segmentasinya, kredit konsumer tumbuh 3,54% (yoy) per Agustus 2022, dan kredit komersial meningkat 4,73% (yoy).
“Penyaluran kredit dr tahun ke tahun trennya mengalami peningkatan di mana penyaluran kredit konsumer Rp 28,09 triliun dengan komposisi 62,37% karena ini core business kami. Segmen komersial Rp 11,41 triliun dengan komposisi 25,35%, dan terakhir UMKM Rp 5,53 triliun komposisinya 12,28%,” kata Busrul.
Dari sisi penghimpunan dana, perseroan juga mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,18% (yoy) yaitu sebesar Rp 86,88 triliun. “Pertumbuhan terbesar terjadi di tabungan yang naik 8,81%, giro 7,51%, dan deposito 5,99% (yoy). DPK ini menunjukkan tingkat kepercayaan Bank Jatim, tentu saja ini membuat kami optimal menggunakan dana untuk menghasilkan yield lebih baik ke depannya,” imbuh Busrul.
Komposisi rasio keuangan Bank Jatim pada periode Agustus 2022 antara lain return on equity (ROE) sebesar 15,88%, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 5,06%, dan return on asset (ROA) 1,97%. Dari sisi kualitas kredit, NPL gross membaik ke level 3,81% dari sebelumnya 4,42%.
Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit berkisar 4-5% (yoy), aset ditargetkan 2-3% (yoy), DPK tumbuh 2-3% (yoy), serta laba sebelum pajak 1-2% (yoy). Untuk rasio keuangan, NIM diprediksi berada di posisi 4,8-5%, NPL gross dijaga ke level 3,5-3,8%. (HAN)