digitalbank.id – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) melaporkan telah mencetak laba sebesar Rp4,5 miliar pada Juli 2022. Hal ini sekaligus menandakan dua bulan berturut-turut perseroan berhasil membukukan laba.
Pada Juni 2022, perseroan berhasil mencetak laba sebesar Rp5,6 miliar. Namun jika mengacu pada laporan keuangan bulanan per Juli 2022 BNC masih mencatat rugi bersih sebesar Rp606,86 miliar. Nilai itu menurun dibandingkan Juni 2022 yang dilaporkan rugi bersih sebesar Rp611,43 miliar.
Keberhasilan mempertahankan kinerja positif ini seiring dengan masifnya perseroan mengeluarkan berbagai layanan dan fitur keuangan digital dan lifestyle untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Sepanjang tahun 2022 ini saja, BNC telah meluncurkan berbagai layanan dan fitur yang inovatif melengkapi yang sudah ada sebelumnya, diantaranya yakni fitur Neo Emas, QRIS, Virtual Account (VA), dan Remittance.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan bahwa dirinya bersyukur bahwa kerja keras BNC untuk terus melengkapi layanan dan fitur di aplikasi neobank membuahkan hasil. Sejak aplikasi neobank hadir Maret tahun lalu, BNC terus menambah berbagai layanan dan fitur yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah.
“Selain sekarang ini nasabah sudah dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan QRIS, nasabah Bank Neo Commerce juga dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan emas di aplikasi neobank, melakukan pembayaran tagihan dan/atau pembelian pulsa, mengajukan pinjaman secara online dan beragam transaksi lainnya. Hal ini merupakan komitmen kami dalam menjawab kebutuhan para nasabah,” jelas Tjandra, Selasa (30/8).
Berbagai fitur dan layanan Bank Neo Commerce tersebut dinilai mendorong kinerja positif perseroan. Pendapatan berbasis komisi (fee based income) BNC sebesar 18,08% menjadi Rp207,9 miliar di Juli 2022 dari Rp 176,1 miliar di Juni 2022, atau naik sebesar 69,38% dari sebesar Rp122,7 miliar pada Desember 2021.
Sedangkan di sisi pendapatan bunga bersih (net interest income/NII), di bulan Juli 2022 Bank Neo Commerce membukukan Rp702,5 miliar atau naik sebesar 28,42% jika dibandingkan posisi Juni 2022 yang sebesar Rp 547,0 miliar. Jika dibandingkan dengan capaian Desember 2021 sebesar Rp315,9 miliar, maka perolehan Juli 2022 tercatat tumbuh 122,4%.
Perkembangan lainnya yang berhasil diraih oleh Bank Neo Commerce adalah penurunan secara bertahap atas rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). BOPO Juni 2022 di posisi 156,75% kemudian turun menjadi 145,2% pada Juli 2022. Tak hanya itu, rasio net interest margin (NIM) pada Juli 2022 berhasil naik sebesar 0,79% menjadi 10,95% dari 10,16% di Juni 2022.
Di sisi aset, terjadi kenaikan sebesar 6,26% dari Rp14,3 triliun di Juni 2022 menjadi Rp15,2 triliun di Juli 2022. Dan bila dibandingkan dengan aset di akhir Desember 2021 yang sebesar Rp11,3 triliun, maka telah terjadi peningkatan sebesar Rp3,9 triliun atau 34,61%. Sedangkan dari sisi likuiditas, perolehan DPK meningkat 4,5% dari Rp 11,1 triliun pada Juni 2022 menjadi Rp11,6 triliun pada Juli 2022. (HAN)