digitalbank.id – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memahami bahwa saham mayoritas PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI saat ini masih dipegang oleh bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni BNI, BRI, dan Bank Mandiri. Oleh sebab itu, menurut dia, BSI belum bisa dikatakan sebagai bank negara karena belum mendapatkan suntikan dana dari negara.
Terkait hal tersebut, Ma’ruf Amin mengharapkan ke depan BSI akan menjadi salah satu bank Himbara, dan masuk ke jajaran BUMN. “Ada keinginan menjadikan BSI itu sahamnya negara, sehingga dia menjadi perusahaan yang semacam Himbara begitu. Nah ini memang sedang dalam proses pengkajian,” ujarnya.
Hal tersebut, Wapres melanjutkan dilakukan untuk memperkuat posisi dan mengembangkan BSI sehingga menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia. “Sekarang ini sudah menjadi kalau [dalam jajaran] bank-bank syariah kira-kira masuk 10 besar [dunia], supaya akan lebih besar lagi ketika saham pemerintah secara resmi masuk di dalam BSI,” tegas Ma’ruf.
Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI telah menyetujui Negara Republik Indonesia memiliki saham Seri A Dwiwarna di perseroan. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan para pemegang saham menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan, di mana hal ini terkait langkah pemerintah untuk memasukan saham Seri A Dwiwarna ke BSI.
Saham Seri A Dwiwarna ini merupakan saham khusus Negara Republik Indonesia yang memberikan hak istimewa pada pemegang saham, di antaranya menyetujui persetujuan rapat umum pemegang saham serta menyetujui perubahan permodalan perusahaan. “RUPST juga menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Ini terkait masuknya Saham Seri A Dwiwarna kepada BSI. Kami berharap adanya saham Dwiwarna ini makin memperkuat BSI untuk menjadi motor bagi kemajuan industri keuangan syariah nasional,” kata Hery.
Selain menjadi bank BUMN, satu rencana BSI lain yang mencuat adalah mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BRIS. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan aksi korporasi tersebut akan mampu meningkatkan industri perbankan syariah di Tanah Air. “BSI pun dapat menjadi bank syariah yang lebih modern dan dapat memenuhi kebutuhan generasi milenial. Harapannya akuisisi customer baru lebih cepat karena jangkauan pasar dan nasabah menjadi lebih luas,” kata Tiko.(SAF)