digitalbank.id – MENKO Perekonomian Airlangga Hartarto baru-baru ini mengemukakan gagasan agar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) merger dengan PT Pegadaian (Persero) membentuk bank emas.
Menanggapi gagasan tersebut, Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan, sebagaimana halnya bank biasa, bank bullion adalah bank atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan yang menyangkut logam mulia. Dalam praktiknya, kegiatan yang dilakukan oleh bank emas meliputi kliring, perdagangan, tabungan dan lindung nilai. dari logam mulia.
Aestika mengatakan soal pembentukan bank bullion, ada beberapa hal yang mendorong gagasan itu yakni untuk meningkatkan penciptaan nilai dan perdagangan emas di pasar domestik. Namun, menurut Aestika, konsep Bank Emas masih baru di Indonesia. “Oleh karena itu, memulai bank logam mulia membutuhkan persiapan yang matang, mulai dari regulasi, infrastruktur, staf, manajemen risiko, dll,” kata Aestika.
Aestika menyampaikan bahwa saat ini, Pegadaian merupakan salah satu perusahaan anak BRI yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro bersama PNM dan BRI sebagai induk holding. Dengan telah terbentuknya Holding Ultra Mikro, Aestika menyatakan hal itu akan menjadi kesempatan untuk menangkap peluang bullion bank.
“Dengan hadirnya Bank Logam Mulia (Emas), kami berharap dapat mendukung perkembangan industri lokal dengan memberikan peluang pembiayaan yang tentunya berbarengan dengan lahirnya Holding Ultra Mikro,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Airlangga kembali menegaskan keinginannya untuk mendirikan bank emas pertama di Indonesia.
Menurutnya, tujuan tersebut dapat dicapai melalui penggabungan BRI dan Pegadaian. “Bank emas ini bisa diciptakan dengan penggabungan BRI dan Pegadaian. Setelah ini selesai, tidak ada lagi emas untuk diekspor ke Singapura,” kata Airlangga pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 yang diadakan di Kompleks Kementerian Koordinator Perekonomian, Sabtu (20 Agustus 2022).
Pemerintah juga mendorong PT Pegadaian menjadi bank emas pertama di Indonesia. Pegadaian juga memiliki manajemen lisensi untuk memungkinkan hal ini. “Tambang emas kita punya potensi. Indonesia ring of fire, ring of gold,” ujarnya.(SAF)