digitalbank.id – Bertekad meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah di Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melakukan kerja sama dengan PP Muhammadiyah untuk membantu pelaku UMKM yang ada di bawah naungan PP Muhammadiyah agar bisa naik kelas dan menumbuhkan minat masyarakat yang ingin menjadi wirausaha.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pihaknya selalu terbuka untuk bekerja sama dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusifitas dengan Muhammadiyah sebagai mitra strategis. Organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki berbagai jenis usaha, mulai dari masjid, sekolah, universitas, hingga rumah sakit, yang bermanfaat bagi masyarakat.
“BSI percaya bahwa sinergi dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Persyarikatan Muhammadiyah dapat mengakselerasi literasi keuangan. Kami berharap sinergi dengan PP Muhammadiyah ini akan terus berlanjut sehingga peran BSI dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi kebangkitan umat melalui optimalisasi implementasi ekonomi keumatan yakni ekonomi syariah,” ungkap Hery melalui siaran pers, Kamis (11/8).
Beberapa poin kerja sama antara BRIS dan PP Muhammadiyah antara lain pelayanan cash management mencakup solusi pengelolaan likuiditas dan solusi penerimaan/tagihan. Selain itu solusi pembayaran/pengeluaran, solusi digitalisasi transaksi termasuk layanan virtual account yang memudahkan, dan layanan Ziswaf.
Pemanfaatan produk-produk dana dan pemanfaatan produk-produk pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah dari BSI dalam rangka pengembangan usaha PP Muhammadiyah maupun dalam rangka mendukung kelancaran pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah.
“BSI dan Muhammadiyah juga berkolaborasi untuk pengembangan kemandirian ummah di antaranya Pengembangan Komunitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui kerja sama pelatihan, workshop pengembangan ekonomi berbasis syariah, pengembangan masjid dan kegiatan sosial lainnya,” tutur Hery.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan bila kerja sama antara PP Muhammadiyah dan BSI bisa membuat roda perekonomian umat berjalan lebih progresif. Setidaknya ada dua hal yang menjadi perhatian Haidar, pertama adalah bagaimana Muhammadiyah dan BSI bisa meningkatkan dan mempercepat kekuatan ekonomi umat. Muhammadiyah memiliki Amal Usaha yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya. Amal Usaha punya karakter berbasis amal, artinya keuntungan dimanfaatkan untuk kepentingan pemberdayaan dan kemajuan masyarakat.
“Ke depan harus ada langkah yang lebih progresif, usaha makin produktif dan memberi manfaat bagi umat dan bangsa. Kerja sama ini diharapkan makin memperkuat kita untuk menjadi kekuatan umat, progresif dan inti kebangkitan ekonomi umat Islam. Maka kerja sama ini merupakan instumen untuk mempercepat dan memasifkan gerakan itu, sehigga ke depan Muhammadiyah bisa menjadi kekuatan umat,” urai Haidar.
Selain itu, dia menyampaikan bahwa BSI harus bisa memanfaatkan potensi besar umat Islam untuk bisa meningkatkan kesejahteraan umat. Menurutnya, saat ini umat Islam di Indonesia masih menjadi konsumen dan belum menjadi pelaku kegiatan ekonomi. “Kita harus bisa mengangkat dari saudara menjadi saudagar,” demikian Haidar. (HAN)