digitalbank.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. terus mendukung penyediaan perumahan rakyat yang layak huni. Terbaru, perseroan bersama Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi mendukung inisiasi Klinik Rumah Swadaya (KRS) di kawasan perguruan tinggi UGM.
Direktur Finance Bank BTN Nofry Rony Poetra mengatakan KRS menjadi jawaban bagi masyarakat yang ingin membangun rumah secara mandiri atau swadaya. KRS tersebut, lanjutnya, akan memberikan konsultasi dan pendampingan mulai dari penentuan bahan bangunan hingga perizinan dalam membangun rumah yang layak huni.
Selain itu, tambah Nofry, masyarakat juga bisa mendapatkan informasi untuk mengakses fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Bangun Rumah dari Bank BTN lewat KRS.
“Klinik ini akan kami adaptasi untuk cabang-cabang kami di seluruh Indonesia sebagai bagian kemitraan BTN dengan PUPR. Kami akan siapkan juga untuk konsultasi produk perbankan sehingga masyarakat terbantu baik untuk teknis pembangunan hingga pembiayaan,” jelas Nofry pada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III Direktorat Jenderal Perumahan dan Fakultas Teknik UGM tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat di Bidang Perumahan di Yogyakarta, Jumat (29/7).
Nofry menambahkan layanan KRS ini dapat diakses secara gratis. Tidak hanya masyarakat umum, calon pengembang perumahan pun dapat memanfaatkan fasilitas ini. Untuk mengakses layanan tersebut, masyarakat umum dapat langsung datang ke Gedung Housing Finance Center – Kantor Cabang Pembantu Bank BTN di UGM, Yogyakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Salahudin Rasyidi mengatakan KRS menjadi sarana bagi masyarakat yang tidak mampu mengakses jasa biro arsitek. Di klinik ini, masyarakat didampingi untuk mendesain rumah yang sehat dan layak huni. Masyarakat pun bisa dibantu menghitung kebutuhan biaya hingga diberikan pendampingan saat pembangunan rumah. “Dari sisi perizinan juga akan didampingi termasuk melihat dari sisi lahan apakah aman atau rawan bencana,” ujar Salahudin.
Dekan Fakultas Teknik UGM Selo menuturkan pihaknya siap untuk berkontribusi dalam penyediaan perumahan di Indonesia. “Kami siap mendukung perumahan nasional.”
Adapun, Bank BTN dan UGM telah sejak lama menjalin kemitraan melalui pelatihan di bidang perumahan. Dalam kemitraan dengan Fakultas Teknik UGM dan Keluarga Alumni Teknik Sipil UGM tersebut, pada 2019 telah terbentuk School of Property Developer (SDP). Sekolah tersebut menjadi wadah pembelajaran komprehensif bagi para calon pengembang rumah di Indonesia. (HAN)