digitalbank.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen memberi dukungan pembiayaan bagi pembangunan proyek energi terbarukan. Hal ini juga sejalan dengan arahan regulator guna mempercepat transisi energi di sektor riil. “Kami menyambut baik langkah kolaboratif ini. Kami berharap lebih banyak pelaku industri yang tergerak untuk melakukan transformasi demi mendukung semangat go green nasional,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank BNI, Mucharom dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022).
Bank BNI, kata Mucharom, membiayai pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan pabrik PT Sanghiang Perkasa, anak usaha dari perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KBLF). Pemasangan panel surya dengan total kapasitas 1.603 kilowatt peak (kWp) ini dilakukan sejak awal 2022 dan diharapkan beroperasi pada pertengahan Juli 2022.
Panel ini berkapasitas produksi 2,1 GWh dan diklaim mampu mengurangi emisi karbon sebesar 2.104,66 ton per tahun. Pemasangan panel surya di kawasan pabrik PT Sanghiang Perkasa atau Kalbe Nutritionals di Cikampek, Jawa Barat ini, dilakukan PT Aruna Cahaya Pratama dengan pembiayaan dari BNI. Sejauh ini belum diketahui nilai pembiayaan yang dikucurkan oleh perseroan.
Emiten bank berkode saham BBNI ini Sampai dengan kuartal I/2022, penyaluran kredit BNI untuk sektor energi dan terbarukan mencapai Rp10,3 triliun. Adapun kucuran pembiayaan untuk penanganan polusi sebesar Rp6,8 triliun, sementara segmen pengelolaan air dan air limbah senilai Rp23,3 triliun.
Lebih lanjut Mucharom menyatakan aliran pembiayaan terkait green banking dipastikan terus meningkat, setelah efektifnya penerbitan obligasi hijau senilai Rp5 triliun milik BBNI. Saat ini perseroan aktif mencari debitur potensial untuk menyalurkan fasilitas ke proyek berwawasan lingkungan.
Sementara itu, Director of Supply Chain Management & Innovation PT Sanghiang Perkasa I Gede Putu Eka Putra menyampaikan pemasangan PLTS bertujuan menerapkan proses bisnis yang berkelanjutan lewat penggunaan energi ramah lingkungan di fasilitas produksi. “Kami sadar bahwa dalam menjalankan bisnis perlu memikirkan juga langkah ke depan, supaya tetap bisa bersinergi dengan lingkungan sebagai sumber dari setiap produk nutrisi yang kami produksi,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Aruna PV Audwin Purwadi mengatakan dukungan pengurangan emisi karbon ini akan memberikan dampak juga terhadap pemasangan panel surya di tempat lain. Dia berharap lebih banyak pelaku industri yang tergerak untuk mengimplementasikan prinsip ekonomi hijau.(SAF)