digitabank.id – PT Bank Syariah Indonesa Tbk. (BRIS) atau BSI mencanangkan pemberian pinjaman untuk 15.000 nasabah dalam program KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga akhir 2022.
Adapun, total penyaluran pembiayaan itu setara dengan Rp1,5 triliun. Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan program BSI KPR Sejahtera FLPP merupakan bentuk partisipasi perseroan dalam mendukung dan menjalankan program nasional sejuta rumah pemerintah melalui skema FLPP, untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar dapat memiliki rumah dan tetap dalam koridor sesuai prinsip syariah.
“Target kami 15.000 nasabah sampai akhir tahun [2022], berarti itu total nilainya sekitar Rp1,5 triliun,” kata Anton di Jakarta, Rabu (22/6/2022). Anton menyampaikan, sampai dengan Mei 2022, emiten bersandi saham BRIS ini telah menyalurkan sebanyak 2.548 unit FLPP dengan nilai Rp371 miliar.
Sementara itu, total realisasi penyaluran FLPP sejak 2012 sampai dengan 31 Mei 2022 telah mencapai Rp6,17 triliun atau 50.411 unit rumah. Guna merealisasikan target ini, BSI akan membangun hubungan yang kuat di pasar dengan pemain-pemain FLPP atau developer lain di perumahan yang mempunyai komitmen dan niat baik untuk membangun masyarakat yang berkesejahteraan dan berkeadilan di Indonesia.
Adapun, model yang akan diterapkan yakni setiap cabang BSI memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam menyalurkan rumah FLPP. Pasalnya, Anton membeberkan bahwa BSI memiliki sekitar 1.000 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. “Ini menjadi penting karena menjadi bagian salah satu stepping stone bangsa ini untuk bisa menyiapkan generasi yang lebih baik harus ada rumah. Mudah-mudahan BSI bisa ikut berkontribusi di sana,” harapnya.
Salah satu upaya BSI memacu penyaluran program FLPP adalah dengan menggelar akad massal bagi 2.500 nasabah BSI secara serentak yang tersebar di 21 provinsi, 10 region office, dan 60 kantor cabang di seluruh Indonesia. Dengan upaya ini, kata Anton, maka akan membangun awareness baik dari pihak developer, masyarakat, maupun dari internal BSI.
Selain itu, BSI juga melakukan digitalisasi dan mengoptimalkan marketshare, serta database nasabah existing. Anton mengungkapkan bahwa segmen berbasis payroll bisa memacu penyaluran pembiayaan perumahaan FLPP. Pasalnya, nasabah payroll di BSI mencapai lebih dari 500.000. “Tinggal kemudian terkadang kendala teknis di lapangan itu terkait dengan regulasi, kesiapan dokumen, dan rumah. Tapi dari sisi customer based, kita optimis angka itu bisa kita lewati,” tuturnya.(SAF)