digitalbank.id – ANGIN segar bertiup bagi bisnis tabungan haji di perbankan, terutama setelah dibukanya kembali keran perjalanan ibadah haji. Para bankir memprediksi tabungan haji akan tumbuh positif pada 2022.
Bisa dilihat di CIMB Niaga Syariah umpamanya. Bank ini berhasil mengakuisisi pendaftar haji pada posisi tiga besar setelah Bank Syariah Indonesia dan Bank Muamalat. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan akuisisi pendaftar haji meningkat dari tahun lalu.
“Akuisisi pendaftar haji ini mengalami kenaikan 3% dibandingkan Desember 2021 dengan total pendaftar haji sebanyak 185.485 nasabah,” kata Pandji, Senin (30/5).
Ia mengungkapkan, bahwa dana haji di Bank CIMB Niaga ditempatkan pada giro dan deposito. Bank CIMB Niaga juga ditunjuk oleh BPKH sebagai bank kustodian maka perusahaan mengadministrasikan portfolio investasi BPKH hampir Rp 36 triliun.
Sementara itu, BSI terus memperkuat layanan bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji. Pada musim haji tahun ini, nasabah BSI yang dapat menunaikan haji mencapai 80% dari total jamaah haji Indonesia.
Direktur Sales dan Distribusi BSI Anton Sukarna mengatakan, jumlah jamaah penabung haji di Bank Syariah Indonesia hingga 30 Mei 2022, mencapai lebih dari 4,4 juta nasabah dengan pangsa pasar daftar waktu tunggu haji BSI capai 66% dari total nasional.
“Kami terus memperkuat layanan melalui transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan sekaligus memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran porsi haji,” kata Anton.
Melalui transformasi tersebut, calon jamaah dipermudah dengan layanan pembayaran setoran awal haji secara online dan langsung terhubung dengan Siskohat Kementerian Agama sehingga, masyarakat yang ingin merencanakan haji dapat melakukannya secara one stop solution di BSI.
“Kami juga memudahkan masyarakat yang ingin meningkatkan saldo dan merencanakan tabungan hajinya melalui Program Labbaik Special Gift (top up saldo ) dan ABATANA (Ayo Berhaji Aman dan Terencana),” terangnya.
Masyarakat juga dapat meningkatkan saldo dengan menabung bulanan secara autosave. Selain itu, BSI juga melakukan edukasi melalui webinar yang bertema The Power of Hajj terkait pemaknaan Rukun Haji yang bersinergi dengan instansi atau perusahaan.
Tak mau kalah, Bank Muamalat meluncurkan fitur terbaru Pembukaan Rekening Tabungan Jamaah Haji (RTJH) dan Pembayaran Setoran Awal Porsi Haji melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN (MDIN).
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana mengatakan, inovasi ini akan memudahkan calon jemaah haji Tanah Air untuk melakukan pendaftaran haji tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
Nasabah cukup membayar setoran awal pendaftaran haji sebesar Rp 25 juta melalui aplikasi Muamalat DIN di smartphone. Nominal tersebut adalah syarat untuk mendapatkan nomor porsi yang ditentukan oleh Kementerian Agama.
“Inovasi ini adalah wujud dukungan Bank Muamalat terhadap program dari Kementerian Agama untuk memberikan kemudahan layanan pendaftaran haji bagi calon jemaah haji Indonesia. Di samping itu kami juga ingin meningkatkan pendaftaran haji di segmen milenial yang sejalan dengan program Haji Muda dari BPKH,” ujarnya.
Pembayaran setoran awal pendaftaran haji secara daring melalui MDIN versi 1.4.0 ini telah dapat dilakukan efektif per 7 Februari 2022. Setelah melakukan pembayaran nasabah akan mendapatkan bukti pembayaran setoran awal haji dan nomor validasi melalui aplikasi MDIN.
Selanjutnya nasabah dapat mengakses aplikasi Haji Pintar milik Kementerian Agama untuk mendapatkan nomor porsi dan tahun keberangkatan atau langsung mendatangi Kantor Kementerian Agama sesuai dengan domisili di KTP.
Permana optimistis calon jamaah haji Indonesia yang menggunakan fitur pendaftaran haji secara daring ini akan terus bertumbuh karena sesuai dengan kebutuhan di era digital. Bank Muamalat juga akan terus memberikan edukasi kepada anak muda untuk mempersiapkan ibadah haji secara optimal dan terencana sejak dini.(SAF)