digitalbank.id – SEGMEN pasar Islam, syariah dan ekosistem bisnis halal di Indonesia, sejak lama diyakini banyak pelaku bisnis sebagai segmen yang memiliki potensi sangat besar. Mengapa? Karena mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam dan membutuhkan produk atau jasa yang masuk dalam kategori halal, termasuk jasa keuangan dan perbankan.
Ini dirasakan betul oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Kini, dalam usia 30 tahun, bank syariah pertama di Indonesia ini akan terus memperkuat penetrasi ke Islamic segment dan perusahaan BUMN. Kedua segmen tersebut memiliki potensi pasar yang besar, yang dapat dioptimalkan. Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Achmad Kusna Permana mengatakan selama 30 tahun ke belakang, Muamalat telah menapaki dan memasuki berbagai segmen industri.
Dengan masuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham pengendali, dengan kepemilikan saham di Muamalat Indonesia sebesar 82,65 persen, maka diketahui bahwa kekuatan kekuatan Bank Muamalat terdapat pada Islamic segment atau segmen Islam. “Bank Muamalat jika berada di segmen Islami, dengan bank manapun dapat berkompetisi. Dengan masuknya BPKH, maka ekosistem haji dan umrah yang juga sangat besar,” kata Permana kepada.
Permana mengatakan Bank Muamalat akan memperkuat bisnisnya di ekosistem haji dan umrah ke depannya. Bank Muamalat juga akan membidik pasar ekosistem halal yang terus berkembang saat ini. Selain itu, lanjutnya, perseroan juga akan membidik pasar ritel karena basis dari bisnis syariah terdapat pada segmen ritel.
“Karena BPKH juga lembaga pemerintah, mungkin kami juga akan memasukan sisi BUMN sebagai target market. Jadi fokusnya ada dua ekosistem halal dan BUMN serta turunannya,” kata Permana. Berkenaan dengan kinerja keuangan, pada kuartal I/2022 Bank Muamalat Indonesia memiliki aset sebesar Rp60,1 triliun, tumbuh 2,03 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2021 yang sebesar Rp58,9 triliun. Kemudian total laba komprehensif Bank Muamalat Indonesia tumbuh 291,32 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp23,91 miliar pada kuartal I/2022.(SAF)