digitalbank.id – PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) membukukan kenaikan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp167,11 miliar pada kuartal I-2021 menjadi Rp1,31 triliun pada kuartal I-2022. Lonjakan rugi bersih dipicu oleh lonjakan beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan bersih senilai Rp1,55 triliun.
Mengutip laporan kinerja keuangan KB Bukopin di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan ini, perseroan juga mencatatkan penurunan pendapatan bunga dan syariah dari Rp1,08 triliun menjadi Rp1,01 triliun. Sedangkan beban bunga turun dari Rp852,29 miliar menjadi Rp632,14 miliar.
Baca juga: KB Bukopin siapkan serangkaian langkah strategis menuju next level banking
Menurut Presiden Direktur KB Bukopin Chang Su Choi, KB Bukopin dalam beberapa waktu ini sedang memperkuat pondasi-pondasi era baru yang lebih baik dengan visi menjadikan KB Bukopin The First Choice of Financial Institution.
“Kami juga memperkuat sinergi secara internal maupun eksternal demi mencapai tujuan untuk menjadi Top 10 Bank di Indonesia,” katanya belum lama ini.
Bukopin juga tengah menyiapkan konsep Next Level Banking untuk menjadi salah satu bank terbesar di Tanah Air. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menyiapkan sejumlah strategi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah.
Baca juga: TVC kolaborasi KB Bukopin dan aespa mendapat respon positif masyarakat
Chang Su Choi mengatakan Next Level Banking merupakan komitmen KB Bukopin untuk selalu memberikan pelayanan terbaik dan inovasi terdepan untuk seluruh nasabah.
“Komitmen ini akan terefleksikan pada optimalisasi produk dan layanan kami, sehingga diharapkan bisnis inti serta produk dan layanan KB Bukopin menjadi lebih customer oriented, digital, dan efisien,” jelasnya.
Dalam mendukung upaya tersebut, perseroan akan segera menjalankan New Generation Banking System (NGBS), dengan sasaran utama berupa transformasi outlet dan jaringan distribusi di seluruh Indonesia. (HAN)