Bank Mandiri akan perkuat modal anak usaha yang kinerjanya moncer

Share post:

PT BANK Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI makin agresif mengembangkan dan memperkuat permodalan anak-anak usahanya yang menunjukkan kinerja cemerlang. Beberapa anak usahanya itu antara lain PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dan PT Mandiri Capital Indonesia yang akan mendapatkan tambahan modal pad

digitalbank.id – PT BANK Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI makin agresif mengembangkan dan memperkuat permodalan anak-anak usahanya yang menunjukkan kinerja cemerlang. Beberapa anak usahanya itu antara lain PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dan PT Mandiri Capital Indonesia yang akan mendapatkan tambahan modal pada tahun ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan kinerja perseroan yang baik tidak terlepas dari kinerja anak usaha yang optimal. Pada Maret 2022, anak perusahaan Mandiri menunjukan pertumbuhan kinerja yang baik dengan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,84 triliun tumbuh 43 persen yoy.

Pencapaian tersebut, lanjutnya, memberikan dampak signifikan terhadap laba konsolidasi perusahaan. “Kami memiliki rencana untuk penguatan permodalan kepada perusahaan anak pada 2022, termasuk kepada Bank Syariah Indonesia dan Mandiri Capital Indonesia,” kata Darmawan dalam konferensi virtual, Rabu (27/4/2022).

Darmawan mengatakan penguatan permodalan tersebut sudah masuk dalam rencana dan terus dikaji oleh perseroan. Mandiri akan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam rencana penyertaan modal tersebut. Pada 2021, Mandiri melalui Mandiri Capital Indonesia memasukan Koinworks dan Bukalapak.com sebagai bagian dari portofolio perusahaan rintisan mereka.

Berdasarkan laporan keuangan dipublikasi di laman resmi, kepemilikan saham terbesar Bank Mandiri terdapat di perusahaan finansial teknologi PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja sebesar 15,88 persen, dengan nilai tercatat sebesar Rp1,69 triliun. Selain di LinkAja, Bank Mandiri juga memiliki saham di beberapa perusahaan rintisan antara lain Iseller (13,35 persen), Privy Id (9,85 persen), Amartha Mikro Fintek (9,10 persen), Cashlez (8,25 persen), Sleekr (4,74 persen), Koinworks (3,05 persen) Investree (2,34 persen), dan Bukalapak (0,07 persen).(SAF)

 

Related articles

OCBC NISP gelar private concert David Foster and Friends untuk para nasabah

digitalbank.id – BANK OCBC NISP akan menyelenggarakan signature event tahunannya, Premium Music Experience (PME), sebuah customer gathering dalam...

KPM Prima: produk kolaborasi Danamon, Adira Finance dan MUFG menjadi pemicu pertumbuhan bisnis yang signifikan!

digitalbank.id - PT Bank Danamon Indonesia bersama PT Adira Dinamika Multi Finance dan MUFG Bank kembali mendukung rangkaian...

Tingkatkan pertumbuhan dana murah, BSI syariah kelola payroll kementerian perhubungan

digitalbank.id - SETELAH melalu berbagai proses penilaian, akhinyra PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) sepakat untuk menandatangani perjanjian...

Puluhan perusahaan pinjol hadapi kredit macet, kemampuan platform jadi salah satu penyebab

digitalbank.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan puluhan pinjol dari 102 entitas yang berizin dan terdaftar di OJK...