digitalbank.id – PT Bank OCBC NISP Tbk mencatatkan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun ini. Laba bersih perseroan tumbuh 20,7% secara year on year (yoy) mencapai Rp 621 miliar per kuartal I-2022.
Pertumbuhan laba bersih ini dikontribusikan dari pendapatan operasional yang mengalami pertumbuhan 5,3% (yoy) menjadi Rp 2,5 triliun pada kuartal I dan biaya cadangan kerugian penurunan nilai yang lebih rendah. Sementara itu, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tumbuh 2,5% (yoy) menjadi Rp 1,96 triliun. Beragam indikator kinerja keuangan Bank OCBC NISP juga memperlihatkan pertumbuhan yang positif.
Permintaan kredit mulai membaik, tercermin dari kredit yang naik 7,3% (yoy) mencapai Rp 123,29 triliun. Pertumbuhan penyaluran kredit OCBC NISP didorong oleh pertumbuhan kredit ritel sebesar 16%. Untuk terus mendorong pertumbuhan ritel khususnya KPR, bertepatan dengan ulang tahun ke-81, Bank OCBC NISP menawarkan suku bunga mulai dari 2,81% p.a untuk masa fixed 1 tahun dan 3,81% p.a untuk masa fixed 2 dan 3 tahun, berlaku hingga 31 Mei 2022.
Baca juga: Dukung transaksi digital, OCBC NISP gratiskan biaya transfer pada Maret-Mei 2022
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam siaran pers yang diterima digitalbank.id mengungkapkan, dengan kondisi pandemi yang lebih terkendali dan distribusi vaksin yang lebih merata, Bank OCBC NISP optimis penyaluran kredit dapat tumbuh lebih baik lagi tahun ini.
“Dengan pertumbuhan kredit sebesar 7,3% pada kuartal I ini, kami menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit yang positif sepanjang tahun 2022, sejalan dengan rencana pertumbuhan dari Regulator. Dengan prinsip kehati-hatian, Bank OCBC NISP akan fokus untuk mendorong pertumbuhan kredit ritel dan kredit produktif serta terus menjaga komunikasi yang baik dengan nasabah,” katanya, Rabu (27/4).
Penyaluran kredit tetap dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, terlihat dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terjaga di bawah rata-rata NPL industri perbankan, di mana net NPL pada posisi 0,7% dan NPL bruto sebesar 2,3%.
Baca juga: Financial Fitness Gym dari Nyala OCBC NISP diyakini bisa perkuat ‘otot’ finansial milenial
Perseroan juga mencatat total aset yang diperoleh mencapai Rp 225,7 triliun atau tumbuh 8,6% (yoy). Dengan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh tinggi 12,8% (yoy) menjadi Rp 174,89 triliun pada kuartal I-2022.
Dari sisi rasio keuangan, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) berada di posisi 3,6% turun 2 basis poin (bps) dari tahun lalu. Sementara itu, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami perbaikan menjadi 77,2%. Hal ini menunjukkan efisiensi yang dilakukan perseroan membuahkan hasil. Kemudian, return on asset (ROA) tercatat 1,4% dengan return on equity (ROE) 7,9%. Rasio permodalan perseroan cukup solid di posisi 22,4% naik dari posisi tahun lalu 22,1%. (HAN)