digitalbank.id – PT Bank BCA Digital, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), terus berdandan dan meningkatkan kinerjanya. Antara lain dengan menambah fitur-fitur dalam aplikasi Blu agar pelanggan dapat melakukan beragam transaksi dalam satu genggaman. Dalam waktu dekat, rencananya Blu akan memiliki fitur pinjaman (lending) pada kuartal IV/2022. “Rencananya kuartal IV/2022 [akan diluncurkan] untuk direct lending,” kata Direktur IT dan Operasi BCA Digital Iman Sentosa di Jakarta.
Dia menjelaskan direct lending adalah sebuah proses penyaluran pinjaman yang dilakukan oleh bank langsung kepada nasabah. Bank tidak melalui kanal pihak ketiga, seperti perusahaan peer to peer lending dan lain sebagainya, dalam menyalurkan kredit kepada nasabah.
Iman menuturkan meski fitur kredit pada kuartal IV/2022 nanti bersifat direct, perusahaan juga tetap akan memperbanyak mitra kanal kredit. BCA Digital menargetkan pada tahun ini memiliki tiga mitra. Harapannya ketika fitur penyaluran kredit melalui kanal, nondirect lending, diluncurkan, ekosistem penyaluran kredit di BCA Digital sudah matang.
Selain itu, lanjutnya, sejalan dengan karakteristik pengguna Blu yang beragam, perseroan juga akan mengembangkan sistem skor kredit (credit scoring) untuk mengukur karakter masing-masing nasabah. Sistem ini akan membantu perusahaan dalam memetakan kualitas nasabah sehingga penyaluran kredit menjadi tepat sasaran.
“Jadi lebih baik satu partner tetapi [terhubung] besar, daripada banyak partner tetapi kecil-kecil,” kata Iman. Sekedar informasi, dana pihak ketiga (DPK) yang terkumpul di BCA Digital mencapai Rp3,16 triliun hingga 21 April 2022, dengan total transaksi uang masuk ke rekening blu mencapai Rp5,1 triliun. Blu juga telah memiliki 675.900 pengguna hingga 21 April 2022. Aplikasi yang diluncurkan pada Juli 2021 ini terus berupaya merangkul pengguna baru dengan menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat. Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengatakan Blu juga telah melayani transaksi dengan total mencapai Rp23,7 triliun hingga hari ini (year to date/ytd), untuk semua transaksi. Lebih khusus, untuk transaksi tanpa kartu mencapai Rp87,78 miliar.(SAF)