digitalbank.id – Membaiknya situasi pandemi Covid-19 telah mampu mendorong pertumbuhan kinerja PT Bank DKI, yang ditandai dengan pertumbuhan penyaluran kredit 13,70% dari Rp33,6 triliun per Maret 2021 menjadi Rp38,3 triliun pada Maret 2022.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh penyaluran kredit pada sektor UMK yang meningkat 26,1% dari Rp1,40 triliun pada kuartal I-2021 menjadi Rp1,77 triliun pada kuartal I-2022.
“Bank DKI akan terus mendorong pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya, melalui penyaluran kredit dan pembiayaan kepada pedagang UMKM JakPreneur dan pedagang BUMD Pangan seperti Perumda Pasar Jaya, Food Station, Dharma Jaya,” kata Romy dalam keterangan tertulis, Kamis (21/4).
Baca juga: Kinerja moncer, Bank DKI kembai sabet TOP BUMD Awards 2022
Menurut dia, mulai tahun 2022, Bank DKI juga dipercaya untuk menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp1 triliun kepada pelaku UMKM. Untuk segmen kredit konsumer Bank DKI, pada kuartal I-2022 tumbuh 12,8% dari Rp 13,56 triliun pada kuartal I-2021 menjadi Rp 15,3 triliun. Selanjutnya untuk segmen komersial pada kuartal I-2022 tumbuh 19,6% dari Rp 12,08 triliun pada kuartal I-2022 menjadi sebesar Rp 14,45 triliun. Sedangkan untuk segmen syariah tumbuh 6,5% dari Rp 5,94 triliun pada kuartal I-2021 menjadi Rp 6,32 triliun.
“Pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut ditopang oleh peningkatan kapabilitas SDM di bidang kredit serta penyederhanaan proses bisnis melalui digitalisasi,” terang Romy.
Secara bertahap, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga dengan baik dimana pada kuartal I-2022, rasio NPL gross masih terjaga 3,05% atau membaik dibanding periode sebelumnya 3,19%. Dalam memitigasi berbagai risiko yang mungkin dihadapi ke depan, Bank DKI secara konsisten terus meningkatkan pencadangan yang ditandai dengan peningkatan coverage ratio menjadi 160,54% pada kuartal I-2022.
Baca juga: Bank DKI dukung akseptansi transaksi digital melalui SIAP QRIS
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) Bank DKI tumbuh 34,32% menjadi Rp 57,74 triliun pada kuartal I-2022 dari Rp 42,98 triliun pada kuartal I-2021, sehingga mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 27,7% menjadi Rp 71,13 triliun.
Adapun pada kuartal I-2022, Bank DKI membukukan laba bersih sebesar Rp 198,01 miliar. Perolehan laba bersih tersebut terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,5% dari Rp 629 miliar pada kuartal I-2021 menjadi Rp 713 miliar pada kuartal I-2022. Adapun pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) tumbuh 44,7% dari Rp 273 miliar pada kuartal I-2021 menjadi Rp 395 miliar pada kuartal I-2022.
Pada kuartal I-2022, fee based income Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 19,6%, dari kuartal I-2021 sebesar Rp 97 miliar menjadi Rp 116 miliar. Romy menambahkan, sebagai bagian dari rangkaian program transformasi 5.0 yang sedang digulirkan manajemen, Bank DKI juga terus melakukan pengembangan terhadap produk dan layanan perbankan digital yang dimiliki melalui JakOne Community Apps untuk mengakomodasi perubahan perilaku nasabah dan masyarakat yang semakin bergerak ke arah layanan digital. (HAN)