SMF, BP Tapera, Asbanda, dan BPD berkolaborasi pacu pembiayaan KPR di daerah

- 31 Maret 2022 - 18:35

 

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera), Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), dan sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) mengumumkan telah resmi menjalin kolaborasi dalam memacu pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) di daerah.

digitalbank.id – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera), Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), dan sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) mengumumkan telah resmi menjalin kolaborasi dalam memacu pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) di daerah.

Dirut SMF Ananta Wiyogo mengatakan perseroan mendapat aliran PMN senilai Rp 2,25 triliun untuk mendukung Program KPR FLPP. Dana PMN tersebut kemudian di-blended dengan dana SMF yang bersumber dari penerbitan surat utang korporasi di pasar modal, yang kemudian seluruh dananya digunakan untuk mendukung target program KPR Subsidi FLPP Pemerintah.

“Kami mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya kepada BP Tapera, Asbanda serta seluruh penyalur KPR termasuk BPD serta pemerintah provinsi untuk bersama-sama memanfaatkan privilege tersebut dan untuk dapat menjadi pionir penyaluran KPR di wilayahnya masing-masing dengan meningkatkan penyaluran KPR khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (31/3).

Baca juga: Sinergi dengan pengembang, Bank BJB pacu penyaluran KPR subsidi dan komersial

Penandatanganan kesepakatan kerja (PKS) sama antara SMF, BP Tapera, Asbanda, serta BPD dilakukan dalam kegiatan BPD Gathering di Bali, pada Rabu, 30 Maret 2022.

Menurut Ananta, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya SMF bersama stakeholder perumahan dalam upaya mewujudkan keberpihakan bersama kepada masyarakat Indonesia. Terutama bagi masyarakat kecil yang membutuhkan dan belum terfasilitasi untuk dapat memperoleh haknya dalam mendapatkan pembiayaan perumahan.

“Kami berharap hal ini dapat memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomiannya khususnya dalam kondisi sekarang ini di mana pandemi masih bergulir,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban menyatakan, pemerintah mengalokasikan Rp23 triliun untuk target sebanyak 200 unit rumah terkait KPR FLPP. Adapun dalam rentang 2010-2021, pemerintah melalui Kemenkeu telah mengalokasikan Rp75,17 triliun untuk sebanyak 943 ribu unit rumah.

Baca juga: BCA Expoversary 2022 tawarkan bunga KPR dan KKB 2,65%

Dia mengatakan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja keras semua pihak. Peran aktif dari para pelaku industri perumahan menjadi penting, khususnya BPD di seluruh wilayah di Indonesia untuk mewujudkan mimpi semua orang untuk memiliki hunian yang layak, oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, bank, dan SMF perlu diperkuat.

“Peran SMF sebagai fiscal tools pemerintah dalam program tersebut sedianya dapat menjadi gayung bersambut bagi BPD yang dapat berpartisipasi lebih aktif dalam menyalurkan KPR di daerahnya masing-masing, sehingga dapat meminimalisir backlog pemilikan rumah di Indonesia,” demikian Rionald.

Data Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan, Kementerian PUPR mencatat, ada sebanyak 12,7 juta backlog rumah tangga, yang terus bertambah sebesar 680.000 rumah tangga setiap tahunnya. Tantangan lainnya adalah meningkatkan rumah layak huni dari angka 56,75% menjadi 70% pada 2024, atau setara dengan 11 juta rumah tangga.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan bahwa pertumbuhan KPR perbankan terus membaik sejak akhir tahun 2020. Adapun hingga pada Februari 2022, pertumbuhan KPR perbankan nasional mencapai 10,2% (yoy).

Baca juga: Sepanjang 2022 Bank DKI akan fokus genjot pertumbuhan kredit konsumer

Pencapaian tersebut tentu tidak terlepas dari peran BPD yang mencatat total penyaluran KPR FLPP mencapai 67.273 unit, atau senilai Rp 7,4 triliun. Tren total penyaluran yang positif tersebut juga ditunjukkan pada program BP2BT pada tahun 2020-2021.

Menanggapi kolaborasi itu, Direktur Eksekutif Asbanda Wimran Ismaun menuturkan bahwa sinergi dan kolaborasi sejalan dengan Program Transformasi BPD khususnya dalam hal peningkatan layanan. Asbanda saat ini tengah berupaya meningkatkan hubungan dengan lembaga-lembaga serta pihak-pihak terkait yang bisa mendukung bisnis dan layanan BPD seluruh Indonesia.

Baca juga: BPD berpotensi besar jadi bank digital bila go public dan transparan

“Dalam rangka mendukung kolaborasi dan sinergi BPD seluruh Indonesia untuk membentuk ekosistem perumahan yang berkelanjutan dengan membentuk BPD Community. Adapun kegiatan-kegiatan BPD Community ini nantinya akan dilaksanakan dalam beberapa hal,” kata Wimran.

Kegiatan yang dimaksud seperti peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pengkajian maupun pengembangan program layanan berbasis teknologi informasi digital. Diharapkan dengan adanya BPD Community ini nantinya BPD dapat lebih mengembangkan bisnis pembiayaan khususnya KPR, sehingga kuantitas dan kualitas produk KPR BPD semakin baik. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.