digitalbank.id – PANDEMI memang terbukti telah memacu nasabah untuk bertransaksi virtual. Ini misalnya dapat terlihat dari jumlah transaksi aplikasi mobile milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), BRImo yang melesat tajam sepanjang 2021. Jika dibandingkan dengan 2020, maka jumlah volume transaksi di BRImo tumbuh 581,1 persen.
Demikian disampaikan Corporate Secretary Bank BRI Aestika Oryza Gunarto. Lebih lanjut dia mengatakan, hingga akhir 2021 pengguna aplikasi BRImo mencapai 14,2 juta pengguna, tumbuh 56,4 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai 9,1 juta pengguna. Kemudian jumlah transaksi meningkat sekitar 66,2 persen year on year/yoy, dari 766 juta transaksi pada 2020 menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021. “Jumlah volume transaksi BRImo mencapai Rp1.345 triliun atau tumbuh 581,1 persen yoy,” katanya.
Adapun untuk membuat layanan digital BRI menjadi makin andal, kata Aes, perseroan terus berinvestasi di sektor digital. Setiap tahun BRI menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp7 triliun – Rp8 triliun, dengan 57 persen diantaranya dialokasikan untuk capex IT. Aes menuturkan saat ini BRI telah melakukan transformasi BRIVOLUTION 2.0, dimana dua area utama transformasi tersebut yakni digital dan culture.
Secara jangka panjang, transformasi digital memiliki dua tujuan. Pertama, transformasi proses bisnis supaya baik BRI sebagai perusahaan induk maupun perusahaan anak BRI Group mendapatkan proses yang lebih efisien dengan biaya yang lebih murah. Kedua, BRI melakukan digitalisasi model bisnis. BRI terus menciptakan model bisnis baru, yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberikan nilai baru. “Sebagai contoh adalah Bank Agro yang bertransformasi menjadi Bank Raya dan diarahkan menjadi digital bank,” demikian Aes.(SAF)