digitalbank.id – Bank terbesar di Amerika Serikat, JPMorgan mengambil langkah besar ke Metaverse dengan membuka ruang virtual yang diberi nama Onyx Lounge di Decentraland. Langkah strategis JPMorgan, seperti dikemukakan perusahaan, adalah dalam upaya untuk memanfaatkan peluang pasar sebesar US$1 triliun.
Seperti diberitakan cointelegraph.com, Rabu (16/2) pengunjung lounge, yang terletak di mal Metajuku Decentraland akan disambut oleh harimau yang berkeliaran dan potret digital CEO JPMorgan Jamie Dimon. Jika pengunjung berjalan ke atas, mereka dapat menonton presentasi eksekutif tentang ekonomi cryptocurrency.
Dalam laporannya, JPMorgan mengungkapkan nama Onyx Lounge berdasarkan pada sistem pembayaran blockchain in-house JPMorgan. Perusahaan juga merinci jenis peluang bisnis yang dapat ditemuka di Metaverse melaui laporan tersebut.
Baca juga: Masih pelajari perkembangan metaverse, OJK belum siapkan regulasi metaverse banking
“Metaverse kemungkinan akan menyusup ke setiap sektor dalam beberapa cara di tahun-tahun mendatang, dengan peluang pasar diperkirakan lebih dari US$1 triliundalam pendapatan tahunan,” demikian JPMorgan.
Laporan tersebut mencatat harga rata-rata tanah virtual menjadi berlipat ganda dari US$6.000 menjadi US$12.000 antara Juni dan Desember 2021 lalu. Serta memperkitakan pengeluaran iklan dalam game akan mencapai US$18,2 miliarpada tahun 2027 mendatang.
JPMorgan telah mengidentifikasi serbuan kreator individu yang memanfaatkan Web3 untuk memonetisasi karya mereka dengan cara baru sebagai kekuatan pendorong di balik ekonomi baru yang sedang dibangun di metaverse.
JPMorgan menjadi bank pertama yang membuka ruang virtual di Decentraland berbasis blockchain. Di situ, pengguna dapat membeli sebidang tanah dalam bentuk NFT dan bertransaksi dengan mata uang kripto yang didukung blockchain Ethereum.
Baca juga: Setelah BRI dan BNI, Bank Danamon mulai lirik teknologi metaverse
Menurut pihak JPMorgan peningkatan minat terhadap metaverse juga didorong oleh langkah merek-merek besar, seperti Adidas dan Nike untuk menciptakan produk dan etalase berbasis NFT serta Samsung yang membuka toko Metaverse, sehingga menunjukan kemajuan langkah yang besar dalam dunia virtual Metaverse.
Pada laporan tersebut, JPMorgan menambahkan potensi mereka untuk terlibat dalam pembangunan komunitas, ekspresi diri dan perdagangan, di area Metaverse perlu untuk dikembangkan dan dimatangkan lebih lanjut.
Sementara itu Head of Crypto and The Metaverse JPMorgan Christine Moy dikutip dari Coindesk, Kamis (17/2) mengatakan nama Onyx Lounge berdasarkan pada sistem pembayaran blockchain in-house JPMorgan. Perusahaan juga merinci jenis peluang bisnis yang dapat ditemukan di metaverse. “Ada banyak minat klien untuk mempelajari lebih lanjut tentang metaverse,” katanya.
Baca juga: Siapkan ekosistem bisnis digital, BNI gandeng WIR Group masuk ke metaverse
Pada Januari lalu, raksasa elektronik Samsung membuka tokonya di New York di Decentraland. Tidak hanya sampai di situ, pada November, Barbados juga mendirikan kedutaan metaverse di Decentraland.
Dalam laporan itu, JPMorgan disebut dapat beroperasi di dunia virtual seperti di dunia nyata karena ekosistem Decentraland sudah dilengkapi dengan populasi, PDB dan mata uangnya sendiri. Mirip dengan perannya sebagai bank, Onyx Lounge dapat memfasilitasi pembayaran crossborder, transaksi dengan valuta asing, penciptaan aset keuangan, perdagangan dan tabungan.
Baca juga: BRI gandeng WIR Group kembangkan layanan perbankan di metaverse
“Kami percaya lanskap game virtual yang ada (setiap dunia virtual dengan populasinya sendiri, PDB, mata uang dalam game, dan aset digital) memiliki elemen yang paralel dengan ekonomi global yang ada,” demikian JPMorgan.
Lebh lanjut Christine Moy mengatakan seiring makin besarnya minat masyarakat dunia terhadap adopsi blockchain.
“JPMorgan melihat peluang pentingnya kehadiran institusi keuangan yang memfasilitasi perdagangan aset kripto di berbagai platform termasuk metaverse,” katanya. (HAN)